Merantau di Turku

Screen Shot 2019-02-02 at 23.23.00Senny Sanjung A Seorang mantan cake decorator asal Bandung yang untuk sementara pindah ke Turku, Finlandia menemani suami bekerja. Sedang berusaha untuk melanjutkan hobby menggambar disela-sela kesibukan mengurus seorang bayi lucu bernama Nevan (1 tahun) dan Atreya (7 tahun)

Suami saya mendapat pekerjaan di salah satu perusahaan IT di Finlandia sejak Desember 2017, namun karena saat itu saya sedang hamil tua, jadi perusahaan dengan baik hati menawarkan untuk menunda proses relokasinya sampai bulan Juli 2018 (rencananya) setelah anak ke-2 saya agak besar. Tetapi karena proses administratif yang panjang dan tidak selesai sesuai jadwal, akhirnya kami baru pindah di Bulan September 2018 ini.

Administratif Pindah ke Finlandia

Awalnya saat suami mengabarkan dia diterima di perusahaan yang berlokasi di Finlandia, yang terbesit di kepala saya tentang negara Finlandia ialah Finlandia mempunyai sistem pendidikan terbaik di dunia, sehingga dengan senang hati saya mau untuk pindah ke negara tersebut, apalagi saat itu kebetulan anak saya baru lulus TK dan sedang bingung untuk melanjutkan ke sekolah mana. Walau sebenarnya saya dan suami sudah mendaftarkan anak kami di salah satu sekolah swasta di Bandung, tetapi jika dibandingkan dengan kesempatan sekolah di negara yang punya sistem pendidikan terbaik di dunia, siapa yang menolak?

Processed with VSCO with fr4 preset

Sejak mendapat kabar akan pindah ke Finlandia, kami mulai mempersiapkan segalanya. Bukan hal yang mudah untuk pindah ke negara di Eropa dengan 4 orang anggota keluarga, banyak sekali formulir yang harus diisi dan proses yang panjang, dari mulai membuat residence permit yang proses nya mulai dari tingkat paling kecil yaitu RT sampai ke kedutaan, kemudian setelah residence permit selesai pun, masih harus mendatangi berbagai kementrian untuk legalisasi dokumen.

Setelah sampai di Turku pun kami masih disibukan dengan berbagai urusan administratif dan proses pencarian apartemen yang ternyata tidak semudah di Indonesia. Di sini untuk mendapatkan apartemen yang ingin kita tempati, prosesnya harus mendaftar dulu apartemen yang kita inginkan melalui agen apartemen, kemudian pemilik apartemen akan memilih kandidat mana yang cocok untuk menyewa apartemen milik mereka, mirip dengan melamar kerja yah..! 

Screen Shot 2019-02-02 at 23.25.13

Suasana jalanan di Turku menjelang sunset

Tetapi untungnya kami diberi fasilitas apartemen pertama selama 1 bulan dari kantor suami. Kami juga diberikan biaya pengiriman barang-barang dari Indonesia ke Finlandia. Sehingga kami bisa membawa baju-baju, bumbu, sampai peralatan bayi ke Finlandia. Untuk pengiriman tersebut kami menggunakan jasa pos Indonesia.

Adaptasi Merantau di Negara Sedingin Kulkas

Cuaca

Dulu sebelum kami pindah, kami diberi kesempatan dulu untuk mengunjungi Finlandia beberapa bulan sebelumnya, untuk tahu apa kami benar-benar akan merasa nyaman tinggal disana atau tidak. Waktu itu bulan April, kami mengunjungi Finlandia selama 9 hari. Ketika kami datang sedang musim semi dan suhu sekitar kurang lebih 6 derajat  Celsius setiap harinya. Berpindah dari negara tropis yang biasanya suhu diatas 20 derajat Celsius setiap harinya, kemudian tiba-tiba datang ke negara kulkas yang suhu nya dibawah 10 derajat cukup membuat kami “shock” karena kedinginan. Waktu itu terkadang saya sampai sakit kepala saking dinginnya ke kepala. Hampir setiap hari saya memakai masker karena rasanya hidung membeku.

Namun, ketika kami datang di bulan September, untuk benar-benar pindah ke negara ini, udara masih sejuk, karena baru memasuki musim gugur, belum terlalu dingin, masih bisa pakai celana pendek dan belum perlu pakai jaket berlapis-lapis. Sehingga kami mengalami perubahan udara yang cukup bertahap, dari masih sejuk ke mulai dingin, dan semakin dingin, jadi kami mulai terbiasa dengan suhu dingin ini.

44606543_10218251091488976_1938690534528778240_o

Sekarang saat sedang winter, suhu minus pun tidak membuat saya sakit kepala, dan sampai sekarang suhu tertinggi minus 14 derajat Celsius, saya belum merasa perlu memakai masker. Selama memakai pakaian yang tebal, dan lengkap dari sarung tangan sampai kaos kaki, kami masih bisa bertahan di negara kulkas ini.

Menurut saya bulan November ialah bulan yang paling kurang menyenangkan, karena cukup membuat suasana gloomy, bagaimana tidak, selain suhu yang semakin dingin, 1 atau 2 derajat, bahkan suhu minus. Matahari pun jarang menunjukan sinarnya. Hampir setiap hari langitnya kelabu, selain itu waktu siang yang semakin sedikit daripada waktu malamnya. Sekitar pukul 8 matahari baru akan terbit, dan pukul 16 matahari sudah tenggelam. Kalau ada matahari pun, malah suhu menjadi lebih dingin dari sebelumnya. Setiap akan pergi keluar kami harus memakai pakaian musim dingin yang lengkap mulai dari sarung tangan, jaket,dan topi. Cukup merepotkan bagi kami yang terbiasa tinggal di negara tropis. Apalagi untuk saya yang masih punya bayi, untuk sekedar mau jemput anak sekolah yang jaraknya dekat atau untuk sekedar mau membeli shampoo di supermarket pun, perjalanannya cukup panjang, dari harus memakai pakaian lengkap untuk saya sendiri kemudian memakaikan pakaian lengkap untuk bayi saya.

_sekitar apartemen

Di sekitar apartemen

Namun ketika bulan Desember tiba dan salju turun, cukup membuat suasama menjadi lebih terang karena semua berubah jadi putih, setidaknya walaupun langit tidak ada matahari, tapi pemandangan salju serba putih dan hiasan lampu natal dimana-mana cukup membuat suasana menjadi lebih hidup.

Makanan

Kemudian tentu saja makanan. Di Bandung, saya bisa dengan mudahnya membeli semangkuk baso dengan harga murah, atau sekedar sarapan kupat tahu di depan komplek. Disini saya tidak bisa merasakan lagi semua itu, untuk bisa menyantap makanan Indonesia yang saya inginkan saya harus membuatnya sendiri, bahan-bahan nya pun harus dibeli di toko asia, bukan di supermarket biasa, yang letaknya ada di pusat kota, 30 menit naik bis dari apartemen tempat saya tinggal. Jika makan makanan finland di restoran, selain harganya cukup mahal, rasanya juga kurang cocok dengan lidah kami. Sehingga jika makan di restoran, seringnya kami makan Asian food atau fast food saja. Di sini semua nya harus serba mandiri, tapi ada sisi positif nya juga yang bisa diambil, kita jadi tidak terlalu manja dengan hal-hal yang mudah didapatkan di Indonesia, seperti asisten rumah tangga yang murah, atau mudahnya pesan makanan dari aplikasi online (dengan harga murah juga tentunya).

Dulu biasanya saya bisa menghabiskan waktu berjam-jam di perjalanan karena macet nya Bandung yang semakin menjadi, sekarang itu semua tidak pernah kami rasakan lagi disini, tidak ada macet, bis datang tepat waktu, jalanan yang lengang dan bersih jadi pemandangan sehari-hari.

Sampah

Penanggulangan sampah disini juga sangat baik, sampah dipisahkan berdasarkan jenisnya, seperti kertas, plastik, kaca, metal, dan sampah yang bisa dibakar. Untuk kemasan soft drink sendiri bisa dikumpulkan untuk nantinya di masukan ke dalam mesin yang biasanya ada di supermarket kemudian diganti dengan voucher diskon belanja.

Waktu Sholat

Selain itu, waktu shalat yang berbeda-beda setiap hari nya agak membingungkan saya. Misalnya saat winter ini shalat subuh kurang lebih sekitar jam 7 pagi, matahari terbit jam 9.30 pagi kemudian Zuhur sekitar jam 12.30, dan jam 13.30 sudah Ashar lagi, jam 15.00 sudah Maghrib lagi, dan jam 18 sudah isya. Dan setiap harinya jam tersebut bisa berubah-rubah, tidak seperti di Indonesia yang waktu nya konstan. Seiring perubahan musim, waktu sholat juga semakin berubah, misalnya nanti ketika spring (musim semi) shalat magrib semakin mundur yaitu baru sekitar pukul 8 malam. Sehingga membuat saya agak kebingungan. Untungnya sekarang kita hidup di zaman serba canggih, untuk waktu shalat disini saya menggunakan aplikasi (seperti Muslim Pro) yang biasanya memberi notifikasi waktu shalat sesuai daerah dimana kita tinggal.

Di sini ada masjid, tapi tidak seperti di Indonesia yang bisa dengan bebas nya mengumandangkan azan disana-sini. Masjidnya pun kecil, lebih seperti mushola, karena disini kami merupakan minoritas. Tapi cukup untuk suami saya bisa melakukan ibadah shalat Jumát bersama umat muslim lainnya.

Kesibukan Mamarantau di Turku

Sekarang masih disibukkan mengurus keluarga di rumah, karena saya masih mempunyai bayi yang baru saja berusia 1 tahun. Kegiatan rutin saya selain mengurus bayi di rumah (apartemen), setiap hari saya menjemput anak saya dari sekolah yang jarak nya sebenarnya tidak jauh dari tempat tinggal kami, dan dapat ditempuh hanya dengan berjalan kaki. Jika bosan di apartemen saya akan jalan-jalan ke pusat kota melihat keramaian, gedung-gedung di Finland, dan berbelanja keperluan sehari-hari.

screen-shot-2019-02-02-at-23.23.24.png

Selain itu saya juga sedang senang membuat ilustrasi, jika sedang ada waktu luang saya berusaha untuk bisa melanjutkan hobi saya menggambar. Sekarang juga saya sedang mendaftar untuk mengikuti integration plan, jadi semacam program untuk pendatang yang pindah ke Finlandia tetapi belum mempunyai pekerjaan. Programnya itu salah satunya yang paling umum ialah mengikuti sekolah bahasa Finlandia selama 10 bulan, kemudian setelah itu kita bisa mengikuti sekolah/kursus/training untuk disiapkan ke lapangan pekerjaan nantinya. Selama mengikuti program ini kita juga bisa mendapatkan tunjangan sebesar mulai dari 32 euro per hari kerja. Disini juga sudah umum ketika orang tua nya bekerja atau sekolah, bayi atau anak-anak mereka akan dimasukkan ke daycare, sehingga disana anak-anak usia pra-sekolah bisa belajar bersosialisasi bersama teman sebaya nya.

Berkeliling di Turku

Kota Turku ini ialah kota yang tidak terlalu besar, tidak sebesar Bandung atau Jakarta. Jadi tidak banyak tempat rekreasi untuk keluarga yang bisa dikunjungi. Namun dengan berjalan-jalan di sekitar aura river di pusat kota saja sudah jadi pengalaman menarik bagi kami, Gedung-gedung vintage di sekitar Aura river dan Turku Cathedral di dekatnya menambah keindahan alam Turku.

Screen Shot 2019-02-02 at 23.30.00

Turku Cathedral

Sesekali kami main ke hutan yang letaknya tidak jauh dari apartemen kami. Atau ketika winter seperti sekarang ini, anak saya senang main sledging (kereta luncur) diatas salju. Tidak perlu jauh-jauh ke tempat lain, main kereta luncurnya bisa di dekat apartemen saja, karena disini banyak lahan yang bisa digunakan anak-anak untuk bermain. Di setiap komplek apartemen pasti ada tempat bermainnya, setidaknya ada ayunan, perosotan, dan tempat untuk bermain pasir.

 

 

Di sini juga banyak tempat untuk bermain ice skating, salah satunya di dekat apartemen kami. Ada hari-hari tertentu dibuka untuk umum dan gratis. Dan hari-hari lainnya digunakan untuk latihan para atlet atau jadwal latihan untuk murid sekolah.

Di sini juga ada Turku Castle, yaitu salah satu bangunan bersejarah di Finlandia yang sudah berumur lebih dari 700 tahun. Lokasinya tidak jauh dari pusat kota. Di dalam nya masih seperti kastil jaman dulu, kita serasa masuk ke film Eropa jaman dulu ketika masuk ke kastil ini. Harga tiket masuk ke Turku Castle ini 11€ untuk dewasa, 5€ untuk anak usia 7-15 tahun, dan gratis untuk usia dibawah 7 tahun. Selain museum yang menampilkan ruang-ruang dan perabotan jaman dulu di dalam kastil, disini juga ada toko souvenir dan restoran yang menyediakan makanan Finlandia.

Screen Shot 2019-02-02 at 23.28.59.png
Turku Castle

Selain Turku Castle, tempat yang cocok dikunjungi untuk keluarga ialah Kupitta park. Ini adalah taman besar di Turku, dan salah satu bagian nya dikhususkan untuk tempat bermain anak-anak, ada ayunan, perosotan, dan lain-lain. Kemudian juga kadang diadakan acara anak anak seperti workshop untuk anak atau penampilan theater untuk anak-anak.

Kupitta Park

Selain itu dari kota Turku ini kita bisa menghabiskan akhir pekan dengan naik cruise, kita bisa menginap di cruise dan menikmati fasilitas di cruise seperti kids playground, shopping tax free, ada juga café, pub dan spa. Atau kita juga bisa naik cruise untuk mengunjungi daerah lain seperti Aland island, atau ke Stockholm Sweden dan Tallin, Estonia.

1433-a71e0af762c

_badut di dalam cruise

Badut di cruise

Suka Duka Merantau

Kangen dengan keluarga dan teman itu pasti, kadang kebayang ingin bertemu keluarga sampai terbawa mimpi. Apalagi seperti saya yang belum bekerja dan setiap hari hanya berada di rumah. Merasa sepi itu pasti. Ketika ada teman/saudara yang meninggal atau ada yang menikah kita tidak bisa hadir disana. Disini tidak ada keluarga satupun, beruntung sudah ada kenalan orang-orang Indonesia yang kadang bisa dijadikan tempat bertanya segala macam atau sekedar ngopi-ngopi cantik. Orang-orang Finlandia bisa dibilang kebanyakan tertutup dan pendiam, mereka punya ruang privasi sendiri yang tidak mau diganggu oleh orang lain, apalagi orang asing seperti kami.

Kemudian di sini juga kami belum bisa membeli mobil karena belum mempunyai SIM Finlandia. Sehingga kemana-mana harus naik bis. Sebenarnya bis di sini sangat nyaman, bis datang sesuai jadwal, jadwal dan rute bisa dengan mudah dilihat melalui aplikasi, halte bis juga ada di dekat apartemen kami, dan untuk orang yang berpergian membawa anak dengan stroller naik bis tidak dikenakan biaya alias gratis. 

 

Kendalanya ialah ketika harus menunggu bis disaat udara sedang dingin-dinginnya, dan tidak ada ruangan indoor untuk menunggu. Atau ketika anak saya yang masih bayi menangis di dalam bis yang sedang penuh. Belum lagi jika harus berjalan jauh ke tempat tujuan saat sedang winter seperti ini, mendorong stroller diatas jalan dengan salju yang cukup tebal cukup sulit, selain itu kadang jalanan licin karena salju sudah menjadi es, sehingga harus sangat berhati-hati. Tapi sejauh ini tidak ada kendala yang sangat fatal untuk kami selama tinggal disini.

Sekolah Anak di Finlandia

Saya ingin membagikan pengalaman menyekolahkan anak saya di negara yang katanya mempunyai sistem pendidikan terbaik di dunia. Beruntungnya ketika kami pindah ke Finland, anak saya yang pertama baru lulus TK dan memang sedang mencari sekolah dasar yang paling cocok untuk saya. Sehingga walaupun anak saya masuk sekolah terlambat 1 bulan, tidak diperlukan proses adaptasi yang sulit ketika di sekolah. Sebelum kepindahan kami ke Turku kami memang sudah berencana untuk menyekolahkan anak kami di sekolah international saja yang Bahasa pengantar sehari-hari nya Bahasa inggris. Karena kami tidak akan selamanya tinggal di Finland, mungkin saja beberapa tahun ke depan kami akan pindah ke negara lain atau pulang ke Indonesia, karena walaupun pekerjaan suami saya bersifat permanen, bukan kontrak, kami belum berencana untuk tinggal disini selamanya.

cel-lisboa-73969-unsplash

Sekolah di sini pada umumnya berbahasa pengantar Bahasa Finnish atau Swedish, jika pendatang seperti anak saya ingin bersekolah di sekolah umum seperti itu, nanti tahun pertama akan masuk kelas untuk belajar bahasanya dulu. Tetapi karena anak saya masuk sekolah international jadi anak saya tidak perlu mengikuti kelas seperti itu. Sebelum anak saya bisa masuk ke sekolah international, dia harus mengikuti tes terlebih dahulu, tesnya bahasa Inggris, untuk mengetahui sejauh mana kemampuan anak saya berbahasa inggris, karena syarat utama untuk masuk sekolah ini, selain umur nya harus 7 tahun, dia harus bisa berbahasa Inggris.

Kurikulumnya sendiri sekolah international ini sama saja dengan sekolah berbahasa Finnish, yang membedakan hanya Bahasa pengantarnya saja. Sekolahnya juga masih dibawah kota Turku sendiri, bukan sekolah swasta, Semua sekolah di sini gratis, semua alat dan buku sekolah gratis, bahkan diberikan makan siang juga. Kecuali jika ingin mengikuti les diluar jam sekolah, ada biaya yang harus dikeluarkan. Yang saya suka dari Finland ialah tidak adanya kesenjangan sosial yang tinggi untuk setiap orang, jadi maupun orang itu anak dari bos suatu perusahaan atau anak dari kelas pekerja, semua akan sekolah di sekolah yang sama, les di tempat yang sama, dan mendapat perlakuan yang sama. Semua sekolah sama kualitasnya, tidak ada sekolah favorit atau sekolah yang buruk, semua tinggal memilih sekolah yang paling dekat dengan tempat tinggal mereka, sehingga ke sekolah hanya perlu dicapai dengan jalan kaki.

_suasanadikelas

Suasana di kelas

Pendidikan di sini sangat cocok untuk saya yang tidak ingin memberikan tekanan berlebihan untuk anak, dan ingin lebih memberikan waktu untuk mereka untuk menikmati masa anak-anak mereka. Setiap 1 jam pelajaran (45 menit) anak-anak diberikan waktu istirahat selama 15 menit, kemudian baru melanjutkan pelajaran selanjutnya. Tetapi jika waktu nya makan siang, waktu istirahat menjadi 45 menit.

Di sekolah sering diadakan acara seperti outing ke hutan atau museum, dan sering ada acara seru untuk special occasion seperti Halloween party, Christmas party, Father’s day, atau ulang tahun sekolah.

Screen Shot 2019-02-02 at 23.29.19

Saat Halloween party

Di sekolah ini juga ada pelajaran agama Islam, tidak di semua sekolah ada pelajaran Islam, karena melihat jumlah muridnya sendiri yang ingin mengikuti pelajaran agama Islam. Karena ini sekolah internasional jadi banyak pendatang dari negara beragama Islam sehingga diadakan pelajaran agama islam disini. Selain pelajaran agama islam, ada beberapa agama lain yang diadakan di sekolah, salah satu nya tentu saja kristen, dan untuk yang tidak mau mengikuti kelas agama akan mengikuti kelas pelajaran ethic.

Untuk hubungan antara guru dan murid juga disini menggunakan aplikasi yang bernama Wilma, jadi tidak ada lagi buku penghubung seperti di Indonesia. Di dalam aplikasi tersebut kita bisa melihat PR apa saja yang diberikan guru setiap harinya, progress anak mengenai suatu pelajaran,  pesan / pengumuman yang diberikan sekolah untuk orang tua murid, sampai jika anak kita sakit pun kita tinggal memberitahukan melalui aplikasi tersebut.

outing ke hutan

Outing ke hutan

Satu kelas terdiri dari sekitar 20 orang, tetapi dibagi lagi untuk beberapa mata pelajaran, seperti misalnya pelajaran matematika, dibagi 2 kelompok yaitu matematika A dan matematika B, jadi 10 orang dengan 1 guru, sehingga anak-anak lebih terperhatikan. Kecuali untuk pelajaran olahraga, semua belajar bersama.

Di sini tidak ada ujian akhir semester, hanya ada beberapa tes ketika di dalam pertengahan semester, itupun tidak semua pelajaran. PR pun tidak banyak dan sehari hanya ada PR untuk satu mata pelajaran saja. Di penghujung semester ada pertemuan setiap orang tua dengan guru kelas untuk membahas perkembangan anak nya di sekolah, di pelajaran mana saja ia kurang dan dibahas bagaimana cara untuk memperbaikinya.

Blog: http://mynameissenny.blogspot.com. Instagram: @senisanjung (personal) dan @seenysanjung (untuk ilustrasi)

 

 

Advertisement

Serba-serbi Finlandia (2)

WhatsApp Image 2016-10-18 at 20.34.02.jpegRika Melissa – Indonesian woman, currently live in Kerava, Finland with two bilingual sons- Kai and Sami, a Finns husband – Mikko. Still trying (hard) to learn Suomi language. Always left her heart in Jakarta.

Akibat musim dingin yang terlalu panjang, musim panas di Finlandia jadi terasa sangat berharga. Dan begitu langit musim panas mulai menyapa, banyak orang yang berusaha untuk menjadikan musim panas menjadi lebih spesial dengan cara menciptakan permainan-permainan seru. Permainan ini awalnya dibuat untuk iseng-iseng saja, pesertanya cuma warga sekitar saja tapi kemudian mulai terkenal sampai akhirnya diakui sebagai cabang olah raga resmi di Finlandia. Malah beberapa diantaranya dibikin kejuaran dunianya karena banyak orang asing yang juga tertarik untuk ikut serta. Berhubung olah raganya gak umum, aneh, dan memang agak gila, cabang-cabang olah raga tersebut kemudian dijuluki sebagai hullut suomalaiset urheilulajit atau olah raga gila orang Finlandia.

i_hullutsuomalaiset_valmis

Beberapa cabang olah raga tersebut adalah:

Eukonkanto (Wife Carrying Competition)

Ini salah satu olah raga gila yang paling penting dan paling terkenal. Kejuaraannya diadakan setiap musim panas di Sonkajärvi. Di cabang olah raga ini laki-laki harus berlari melewati beberapa rintangan sambil menggendong wanita (istri). Konon olah raga ini terinspirasi dari sebuah legenda di bagian timur negara Finlandia, dimana jaman dahulu kala, penjahat laki-laki suka datang ke desa kecil menculik perempuan untuk dijadikan istri. Biasanya penjahat tersebut membawa perempuan culikan mereka dengan cara menggendong/menunggingkannya di pundak.

ccf55b40-781f-49e8-9041-c567b73dce59

Untuk lombanya sendiri yang ikut tidak harus suami-istri tapi harus sepasang pria dan wanita. Kita dapat menjadi peserta dalam kompetisi Eukonkanto dengan cara mendaftarkan diri di website resminya dan jika menang, hadiahnya adalah berliter-liter bir sebanyak berat “istri” yang diangkut.

Ilmakitara (Air Guitar Competition)

Ini juga gak kalah gila, ya. Lomba pura-pura memainkan gitar. Maksud ‘ngana’?

Mengintip sedikit di Wikipedia: Air guitar is a form of dance and movement in which the performer pretends to play rock or heavy metal-style electric guitar, including riffs, solos, etc. Playing an air guitar usually consists of exaggerated strumming and picking motions and is often coupled with loud singing or lip-synching.

Masih menurut wikipedia, ada beberapa kriteria penilaian dalam kompetisi pura-pura main gitar ini:
Technical merit— biarpun cuma pura-pura tapi main gitarnya harus meyakinkan, harus terlihat real, dinilai dari bagaimana teknik bermainnya, termasuk posisi jari-jari saat memegang kord.
Mimesmanship— mimik dan ekspresi yang harus meyakinkan, bahwa mereka memang sedang sungguh-sungguh main gitar, bukan cuma pura-pura.
Stage presence—kharisma di atas panggung. Be a rock star and rock the audience. Salam tiga jari, pemirsa!
Airness—nilai artistik dari performance yang ditampilkan.

130813170912-air-guitar-world-championships-oulu-finland-horizontal-large-gallerynanami

Dan saya cuma bisa geleng-geleng kepala, apaan sih ini? Tapi Air Guitar Champioship justru yang sudah mendunia, kejuaraannya sudah diadakan dimana-mana dan ada computer game-nya juga.

Suojalkapallo (Swamp Soccer)

Alias main bola di dalam lumpur. Awalnya kegiatan ini dijadikan sebagai ajang latihan untuk militer atau atlet profesional dalam rangka meningkatkan kondisi fisik mereka. Secara permainan bola biasa saja sudah jelas menuntut ketahanan fisik, apalagi jika bermainnya di dalam lumpur. Seiring waktu, permainan ini mulai populer di kalangan masyarakat umum dan sekarang malah ada kejuaraannya.

suofutis2760762

Permainan ini tidak benar-benar dilakukan di rawa berlumpur melainkan di lapangan yang direndam lumpur. Waktu tandingnya juga lebih singkat dari permainan bola biasa, “cuma” 2×13 menit saja. Swamp soccer dibuka untuk grup lelaki dan perempuan dan kejuaraannya sudah diadakan di negara-negara lain seperti Swedia dan Brazil.

Muurahaispesässä istuminen (Ant-Nest Sitting Competition)

Ini pasti kejuaraan paling edan. Lomba duduk di sarang semut! Dengan bokong telanjang!

Katanya, sih, perlombaan duduk di sarang semut ini diadakan di banyak daerah di Finlandia sepanjang musim panas. Rekor dunia saat ini dipegang oleh Lyde Lyytikainen dengan waktu 2 jam 10 menit.

Dari yang saya baca-baca di internet, tips paling penting dalam mengikuti kegiatan ini adalah untuk membuat bokong kita kebas dan mati rasa sebelum berlomba. Bisa dengan cara mencubit-cubit bokong dulu seharian, atau ditampar-tampar hingga mati rasa, atau bisa juga dengan cara merendam bokong di air es selama beberapa jam sebelum perlombaan dimulai.

Saappaanheitto (Boots Throwing Competition)

Ini lomba jauh-jauhan melempar sepatu bot karet. Laki-laki akan diberikan sepatu bot no.43 untuk dilempar sementara perempuan no. 38. Gaya melemparnya dibebaskan kepada peserta yang penting harus coba untuk melempar sejauh mungkin. Kejuaraan dunia melempar sepatu ini sudah diadakan di beberapa negara di luar Finlandia, diantaranya di Italia, Jerman, Estonia, Swedia dan Polandia.

saappaanheitto

Asal muasal permainan ini masih menjadi tanda tanya. Diduga pada jaman dahulu kala ada seorang pria yang sedang bersantai di teras mökki-nya sambil minum bir, tiba-tiba dia melihat ada sepatu bot tergolek di halaman dan terus… dilempar deh (kriik… kriik). Ada yang bilang, semua cabang olah raga aneh di sini Finlandia tercipta akibat kebanyakan minum bir setelah bersauna.

Lomba lempar melempar ini agaknya cukup diminati di Finlandia. Selain melempar sepatu bot masih banyak lainnya yang bisa dilempar. Ada lomba melempar telepon genggam, melempar kursi atau melempar rumput.

Menarik yaa? Mau dicoba di Indonesia? 🙂


Written by Rika Melissa. Content editor: Mita Rangkuti.

Images on this page are linked to its original source (if not, it is all taken from the Internet).

Serba-Serbi Finlandia (1)

wpid-img_20150731_213558_hdr.jpgRika Melissa (Rika) – lives in Kerava, Finland, with two bilingual sons and a Finn husband and trying to learn Suomi language. Always left her heart in Jakarta.

Banyak yang bilang Finlandia ini negara yang low profile, alias kurang dikenal. Memang tidak banyak orang ataupun produk-produk terkenal yang berasal dari negara ini, kalaupun ada, biasanya orang tidak mengira kalau asalnya dari Finlandia. Misalnya saja permainan Angry Birds yang di-release oleh Rovio, sebuah perusahaan dari Finlandia, cuma sedikit orang yang tahu bahwa permainan tersebut diciptakan di Finlandia.

article-2148493-133ba590000005dc-491_634x419

Angry Birds in Sarkanniemi Amusement Park in Tampere, Finland

Kalau dulu sih ada Nokia yang bisa dibanggakan sebagai produk Finlandia. Itu pun banyak yang mengira kalau Nokia adalah perusahaan Jepang. Sekarang Nokia sudah bangkrut, asetnya sudah dibeli oleh Microsoft, semakin sulit saja rasanya memperkenalkan negara ini ke orang lain. Duh, Finlandia nasibmu.

Setiap kali mudik ke Indonesia dan bercerita ke orang lain kalau saya tinggal di Finlandia, masih sering saya menerima respon “Dimana tuh?”

Cukup banyak yang tau bahwa negara ini letaknya di benua Eropa, tapi tepatnya dimana, bertetangga dengan negara apa, rata-rata masih jarang yang tau. Dibandingkan dengan negara tetangga seperti Swedia, Norwegia dan Rusia, rasanya Finlandia jelas kurang populer. Pengetahuan orang-orang luar Eropa tentang negara ini bisa dibilang masih kecil sekali. Makanya, setelah 7 tahun tinggal di Finlandia, saya memutuskan untuk menulis artikel tentang serba-serbi negara utara yang selalu dingin seperti kulkas ini. Biar kita semua jadi tambah kenal sama Finlandia, ‘kan seperti kata pepatah ‘tak kenal maka tak sayang’.

238819030_ff0d62fbc4

Artikel ini tidak serius, fakta yang ditulis di sini pun yang ringan-ringan saja, tapi semoga bisa menambah pengetahuan sekaligus juga menghibur.

NEGARA NORDIK, BUKAN SKANDINAVIA

Masih banyak orang yang mengira Finlandia adalah bagian dari Skandinavia. Hal ini salah besar karena definisi Skandinavia mengacu pada kelompok negara yang memiliki latar belakang sejarah dan akar bahasa yang sama, negara-negara tersebut adalah Denmark, Swedia dan Norwegia – tiga negara yang dulunya merupakan teritorial bangsa Viking dan karena bahasanya yang mirip-mirip, umumnya mereka bisa saling mengerti satu sama lain.

Finlandia sendiri termasuk dalam kumpulan negara Nordik yang terdiri dari Skandinavia (Norwegia, Swedia dan Denmark), Finlandia dan Islandia. Walaupun bertetangga dekat dengan Skandinavia, Finlandia memiliki bahasanya sendiri yang jauh berbeda dengan bahasa yang ada di Skandinavia.

Untitled-1

Walaupun begitu, Finlandia sebenarnya memiliki dua bahasa nasional: Finlandia dan Swedia. Ada sekitar lima persen penduduk Finlandia yang menggunakan bahasa Swedia sebagai bahasa sehari-harinya. Hampir semua teks, petunjuk arah, nama kota, halaman internet dan lain-lainnya di negara ini disajikan dalam dua bahasa, Finlandia dan Swedia. Hal ini tidak mengherankan karena Finlandia pernah menjadi bagian dari negara Swedia selama 700 tahun sejak 1105 hingga 1809.

NEGARA SERIBU DANAU

Land of a Thousand Lakes, begitulah julukan untuk negara Finlandia karena memang ada lebih dari 180 ribu danau di negara ini, dari yang berukuran kecil hingga danau besar Saimaa di timur Finlandia. Danau-danau ini mengambil sekitar 10 persen dari area negara Finlandia dan hampir dua pertiga dari negara ini masih dipenuhi oleh hutan. Biru dan hijau adalah dua warna yang mendominasi lanskap Finlandia. Birunya air di danau dan hijau pepohonan di hutan.

forest-lake-sky

Danau dan hutan merupakan sumber kehidupan dan rekreasi warga sekitarnya. Di musim panas banyak orang memancing ikan di danau dan memetik arbei di hutan. Di musim dingin danau-danau yang beku dijadikan arena ice skating oleh warga. Kegiatan ice fishing juga lumayan populer di Finlandia terutama mendekati musim semi ketika danau-danau masih membeka namun langit kembali terang setelah menggelap di musim dingin.

seasons_march_730_ice_fishing_zanderland_finland

Ice Fishing

Di sekitar danau biasanya ditemui kabin-kabin musim panas atau yang lazim disebut mökki dalam bahasa Finlandia.

NEGARA ASAL JOULUPUKKI (SANTA KLAUS)

Menurut kepercayaan masyarakat Finlandia, Santa Klaus, atau di sini disebut sebagai Joulupukki, berasal dari Korvatunturi, Lapland. Tidak ada tahu dimana tepatnya letak rumah Santa di Korvatunturi karena memang lokasinya dirahasiakan. Tapi Santa Klaus yang baik hati akhirnya memutuskan untuk mendirikan tempat kerjanya di Rovaniemi, ibu kota Lapland dan siapa saja boleh datang dan berkujung ke tempat tersebut setiap hari sepanjang tahun. Tempat inilah yang dikenal sebagai Santa Claus Village.

wild_free_santa_claus

Di sini kita bisa berjumpa dengan Santa dan para kurcaci ciliknya.

Salah satu tempat yang selalu dibanjiri turis di Santa Claus Village adalah kantor posnya. Setiap surat yang dikirimkan dari Santa Claus Village Post Office akan mendapat cap Arctic Circle yang tidak dapat ditemui di tempat lain. Gak heran di sana banyak pengunjung yang ingin mengirimkan kartu pos untuk kerabat ataupun untuk diri sendiri. Selain itu, setiap tahunnya Santa Claus Village Post Office menerima lebih dari setengah juta surat dari berbagai negara. Membaca surat dari anak-anak juga merupakan salah satu pekerjaan penting Santa Klaus dan surat-surat tersebut akan dibalas olehnya selama ada alamat balasan yang jelas.

87fe1351704f6626ffff19eae7dac0a3

santa-elves-santa-claus-main-post-office-rovaniemi-1c2a9visitrovaniemi-fi

Atraksi lain yang juga banyak digemari pengunjung di Santa Claus Village adalah meluncur di kereta salju sambil ditarik oleh rusa kutub, seperti Santa Klaus! Walaupun untuk turis rusa kutubnya cuma bisa jalan di darat, tidak bisa terbang. Rusa kutub terbang khusus dipakai oleh Santa Klaus saja.

DIAM ITU EMAS

Di Eropa ada peribahasa “As talkative as a Finn” yang sesungguhnya adalah sebuah sindiran untuk orang yang terlalu pendiam. Finlandia memang tidak terkenal sebagai bangsa yang ramah dan suka berbicara. Malah sebaliknya, orang-orangnya cenderung pendiam, private dan reserved. Duduk bersama tanpa ada pembicaraan dianggap normal di sini, tidak ada keharusan untuk mengisi kekosongan. Situasi yang sering membuat orang asing grogi, termasuk saya.

Ada yang bilang, mimpi buruknya orang finlandia itu jika diajak berbasa-basi dengan orang asing. Bukan karena mereka sombong, tapi lebih karena pada umumnya mereka pemalu.

Sebuah video dari show Jimmy Kimmel, yang sempat viral di sini, menggambarkan dengan jelas bagaimana “pintarnya” orang finlandia berbasa-basi. Adapula sebuah interview dengan Mikä Hakkinen, juara Formula 1 dari Finlandia, yang juga menunjukkan hal tersebut.

Selain tidak banyak bicara, warga Finlandia juga sangat menghargai personal space. Mungkin karena itu saya merasakan segala-galanya dibuat dengan ukuran yang lebih besar di sini. Lorong di supermarket, jarak kursi di bis, kamar ganti di toko pakaian, dsb. Pokonya semua terasa lebih lega dan minim berdesakan dengan orang lain.

Karena alasan personal space ini juga makanya kursi-kursi di bus umum sering dibiarkan kosong sementara banyak penumpang memilih berdiri. Tau kan bahwa kursi di bus umum biasanya dibuat dua bergandengan? Jika satu kursi sudah terisi maka orang akan malas untuk mengisi kursi disebalahnya. Apa alasannya? Karena banyak orang yang risih duduk berdempetan dengan orang asing, apalagi di bis umum kursinya memang cenderung lebih kecil dibandingkan dengan kursi kereta.

Untuk bus yang rutenya jauh atau melewati tempat-tempat ramai di Helsinki, kebiasaan ini mulai ditinggalkan. Mungkin karena di Helsinki juga ada banyak orang asing sehingga budaya ‘duduk sendiri’ ini mulai tergeser. Tapi, untuk bus jarak dekat, bus pinggir kota dan bus yang beroperasi mengelilingi daerah perumahan, masih sering terlihat kursi-kursinya hanya setengah terisi.

bussi-taynna

Apa yang terjadi jika kita tetap nekad duduk di sebelah orang asing? Seringnya sih tidak terjadi apa-apa. Tapi kadang saya alami juga orang-orang yang mukanya panik ketika saya terlihat berjalan mendekati kursi kosong di sebelahnya, ada yang langsung meletakkan tas di kursi sebelah biar tidak diduduki orang lain dan ada juga yang mendesah kesal ketika saya memutuskan untuk duduk di sampingnya.

Nah, selain kursi bus yang terlalu ‘cepat penuh’ di negara ini, perkara menunggu di halte bus juga lumayan unik. Masih dengan alasan menghormati personal space, orang-orang Finlandia jarang bergerombol di halte bus. Jikalau di halte disediakan bangku panjang, biasanya cuma ada satu orang saja yang duduk di situ, sisanya berdiri berjauh-jauhan.

people-in-finland-are-very-serious-about-their-personal-space-5

Kalau saya bilang, sih, ‘haltenya di mana, nunggunya di mana’ saking berdirinya saling berjauh-jauhan, ada aja orang-orang yang yang menunggu busnya bermeter-meter dari halte.

TELUR BEBAS SALMONELLA

Bersama dengan negara-negara Nordik lainnya, Finlandia menerapkan kontrol keamanan bahan pangan tingkat tinggi. Lebih tinggi dibandingkan negara-negara Eropa lainnya. Makanya harga makanan di sini juga lebih mahal. Jangan heran jika melihat harga bahan pangan import di sini lebih murah dibandingkan dengan yang lokal. Sayur dan buah-buahan dari Spanyol terkenal mengandung banyak pestisida, daging sapi dari Jerman lebih tinggi kadar dioksin-nya dan arbei-arbei import dari luar negara Nordik tidak disarankan untuk dimakan mentah karena dikhawatirkan tercemar polusi.

Berkat prosedur food safety yang sangat teliti dan menyeluruh inilah Finlandia berani membuat pernyataan bahwa telur-telur ayam di negara ini bebas salmonella. Setiap telur yang dijual di pasaran bisa ditelusuri jejaknya hingga ke peternakan asalnya. Setiap peternakan harus mengikuti lisensi khusus dan melakukan pemeriksaan rutin untuk memastikan produknya terhindar dari infeksi salmonella. Setiap orang yang pekerjaannya berurusan dengan bahan pangan, entah itu di peternakan, di pabrik makanan, di restoran sebagai koki, kasir atau pelayan, harus menyertakan dokumen bebas salmonella dari puskesmas setempat. Dan jika karyawan bepergian ke luar negara nordik, mereka wajib untuk melaporkan dirinya ke puskesmas untuk pemeriksaan salmonella sebelum nantinya kembali bekerja.

kananmuna

Berhubung sekarang ini saya lagi ikut sekolah masak di Helsinki, dari sekolah saya jadi tahu kalau Finlandia membuat pernyataan bahwa semua telur ayam di negara ini bebas salmonella dan karenanya aman dimakan mentah. Wow, cucok banget buat yang suka STMJ, ya?

SAUNA

Ada yang tau kalau orang Finlandia suka banget ke sauna? Sukaaa sekali, sampai hampir setiap bangunan di sini pasti ada saunanya. Diperkirakan ada lebih dari 2 juta sauna di Finlandia untuk populasi negaranya yang ‘hanya’ 5 juta saja. Artinya, kurang lebih ada satu sauna untuk setiap rumah.

Di negara ini memang sangat umum untuk memiliki sauna pribadi di rumah sendiri, termasuk juga di apartemen. Jikalau di apartemen tidak terdapat sauna, di gedung apartemennya (biasanya di basement) pasti ada sauna bersama yang dipakai bergiliran oleh penghuni. Pokoknya, punya sauna itu wajib hukumnya di sini. Bahkan di kantor-kantor dan di gedung parlemen juga juga dilengkapi dengan sauna.

sauna-8

Menurut buku sekolah bahasa finlandia saya, sauna adalah ruangan pertama yang dibangun ketika mendirikan rumah agar penghuni rumahnya bisa tinggal di sauna sambil menunggu ruangan lainnya diselesaikan. Kenapa di sauna? Ya, karena di sauna ‘kan hangat sementara negara Finlandia hampir selalu dicekam udara dingin.

Di perkotaan praktek di atas memang sudah ditinggalkan karena umumnya orang-orang tinggal di apartemen dan pembangunan rumah pun ditangani oleh kontraktor. Tapi di desa-desa kecil, dimana masih banyak orang yang membangun rumahnya sendiri, kegiatan tinggal di sauna ini masih bisa ditemui.

steam-of-life-2010-five-men-in-sauna

Segitu pentingnya kegiatan bersauna di sini sampai-sampai meeting kantor pun kadang sambil bersauna. Bila di tempat lain bos-bos besar rapat membuat kesepakaran sambil main golf, di Finlandia meetingnya sambil keringetan di sauna. Semoga gak pake bau ketek yaaa.

Menurut orang Finlandia, bersauna itu membuat relax, pikiran jadi tenang, otot-otot tubuh melemas, omongan jadi lancar, makanya pria-pria Finlandia yang terkenal dingin dan pendiam bisa jadi lebih banyak ngomong kalau sedang bersauna.

Memang peraturan di sini cukup ketat untuk masalah pembagian sauna pria dan wanita. Kecuali di rumah sendiri, kegiatan bersauna tidak boleh campur jenis kelamin. Apalagi di sini juga diwajibkan untuk menanggalkan seluruh pakaian ketika masuk sauna. Satu-satunya yang boleh dibawa cuma selembar handuk, itu pun dipakai sebagai alas duduk, bukan untuk menutupi daerah pribadi.

Kebersihan sauna harus dijaga dan benda-benda seperti pakaian dalam atau pakaian renang diduga bisa membawa kotoran dan kuman ke dalam sauna, makanya di sini wajib berpolos ria jika mau ke sauna.

Ibu guru di sekolah bahasa saya juga pernah bercerita bahwa jaman dahulu kala banyak wanita yang melahirkan bayinya di sauna karena sauna dianggap tempat yang paling higienis. Pemandian jenazah juga dilakukan di sauna dengan alasan yang sama. Buat yang flu, pilek, dan sakit tenggorokan, sauna juga jawabannya. Sauna is the cheapest medicine, begitu kata orang Finlandia.

MÖKKI

Jika orang Jakarta senang ke puncak untuk menginap di pila (alias villa), orang Finlandia sukanya pergi ke mökki, atau kabin musim panas, yang biasanya dibangun di daerah terpencil jika perlu di tengah hutan. Diperkirakan ada lebih dari satu juta mökki yang terselip di hutan-hutan Finlandia, gak heran kalau negara ini kadang juga disebut sebagai Negara Seribu Kabin, Land of Thousand Cottages.

Apa saja yang bisa dilakukan di mökki? Apalagi kalau bukan…bersauna! Berbeda dengan sauna di perkotaan yang umumnya bertenaga listrik, di mökki inilah yang namanya sauna sebana-bananya sauna. Sauna dengan bahan bakar kayu yang dipercaya membuat panas di sauna terasa jauh lebih nyaman daripada panas yang dihasilkan oleh listrik.

Selain bersauna, kegiatan lainnya selama di mökki adalah berenang di danau, memancing, bersampan, jalan-jalan di hutan memetik arbei atau jejamuran. Musim panas adalah saatnya untuk panen bluberry, raspberry, longanberry, dan berbagai macam arbei lainnya. Mendekati musim gugur jamur-jamur yang bermunculan di hutan. Ada kantareli, suppilo, herkkutati dan masih banyak lainnya yang sedap dimakan tapi hati-hati, jangan sampai memetik jamur beracun! Sebelum memetik jamur ada baiknya belajar dulu tentang jenis-jenis jamur yang umum ditemui di hutan Finlandia.

Namun hal yang paling esensial ketika tinggal di mökki adalah mencari ketenangan – menjauhi bisingnya perkotaan, meninggalkan rutinitas pekerjaan, menjalani hidup yang lebih sederhana dan menikmati the art of doing nothing.

rinteelta

Saya sempat tidak mengerti mengapa warga Finlandia merasa butuh menenangkan diri ke mökki di tengah hutan padahal kota besarnya pun bisa dibilang jauh dari ramai dan berisik, apalagi jika dibandingkan dengan Jakarta, sampai akhirnya, tahun lalu saya dan keluarga merasakan juga hidup di mökki sewaan selama seminggu.

mo%cc%88kki

Seminggu di mökki tepi danau di Kerimäki.

Karena lokasinya yang terpencil, sinyal telepon genggam jadi melemah selama di mökki dan sinyal internet malah lenyap. Hiburan kami waktu itu cuma TV dengan beberapa channel dan setumpuk buku yang saya pinjam dari perpustakaan. Biarpun sering ‘sakaw’ internetan tapi saya tidak merasa kalau waktu seminggu di mökki itu membosankan. Ada banyak sekali yang bisa dan harus dilakukan di sana.

Selain kegiatan seperti bersampan, jalan-jalan di hutan dan memetik arbei, tugas-tugas rumahan kami juga banyak. Misalnya saja, tidak ada air keran di mökki, yang ada malah sumur, jadi kalau butuh air kami harus menimba dulu. Mau cuci piring, nimba, mau mengepel lantai, nimba lagi. Lumayan bikin lengan berotot. Pagi-pagi bangun tidur, suami biasanya memasak bubur oatmeal sementara saya memetik bluberry untuk dimakan bersama bubur tadi. Siang-siang kami memetik jamur dan sorenya saya olah jamur menjadi omelette.

Untuk yang memiliki mökki sendiri (bukan sewaan) daftar kegiatannya akan bertambah karena di mökki ada saja yang harus dikerjakan. Membenarkan sampan, membersihkan halaman, membersihkan sauna, mengisi stok kayu bakar, dll. Mökki bukan tempat untuk bermalas-malasan.

cottage_22

Namun di mökki kami juga punya banyak waktu tenang untuk membaca di ruang tamu sambil menyalakan perapian, melamun di dermaga melihat matahari terbenam, memancing di tengah danau dengan menggunakan sampan atau menikmati sauna sekeluarga. Awalnya terasa aneh terisolasi seperti itu tanpa sedikit-sedikit mengecek WhatsApp, tapi lama-lama saya jadi terbiasa juga. Saya juga jadi lebih menikmati pekerjaan rumah seperti mencuci piring atau menimba air selama di sana karena… yah… apalagi yang mau dikerjakan di mökki? Dan saya juga jadi punya waktu lebih banyak untuk anak-anak karena perhatian saya tidak lagi terpecah-pecah untuk berbagai hal. Makanya orang Finlandia selalu bilang bahwa retret ke mökki adalah saatnya untuk bertenang, mendekatkan diri dengan alam dan meningkatkan hubungan dengan keluarga.

mancing-di-mo%cc%88kkiOh saya juga belum bilang ya kalau di mökki tidak ada kamar mandi dan WC-nya di luar rumah dengan sistem ‘plung’ alias tidak bisa diflush dengan air? Ingat ‘kan di mökki tidak ada running water?

Selama di mökki kami mandi di danau, dan karena airnya dingin, jika sudah menggigil kedinginan kami akan langsung masuk sauna sampai kulit kami memerah karena panas. Jika sudah tidak tahan dengan panas di sauna, kami lari ke luar dan melompat ke danau. Begitu terus berkali-kali. Jangan ditanya betapa bahagianya anak-anak saya saat itu, tawa mereka selalu pecah tiap kali kami melompat ke danau atau berlomba lari menuju sauna. Sekarang saya jadi kangen sekali akan kebersamaan kami sekeluarga selama di mökki. Dekat dengan alam, dekat dengan keluarga.

sumur-di-mo%cc%88kki

Biarpun pada intinya mökki adalah kabin musim panas tapi ada juga orang-orang yang suka berkunjung ke mökki di musim dingin. Kegiatan selama musim dingin masih berputar di sekitar sauna yang ditambah dengan kegiatan berguling-guling di salju ketika sauna sudah terasa terlalu panas. Ada juga orang-orang yang suka berendam di avanto, semacam lubang besar yang dibuat di sungai atau danau yang membeku. Kebiasaanya berendam di avanto dan kemudian masuk sauna ini dipercaya bisa meningkatkan daya tahan tubuh.

avanto

Di Finlandia ada juga berbagai olah raga “gila”, baca di Serba-serbi Finlandia (2) yaa..!


Membesarkan Anak Bilingual

seerika_16Rika Melissa – Indonesian woman, currently live in Kerava, Finland with two bilingual sons, a Finns husband, and trying (hard) to learn Suomi language. Always left her heart in Jakarta.

Tentang Rika dan keluarga. Nama saya Rika Melissa, perempuan asli Indonesia yang saat ini sedang tinggal di Finlandia, tepatnya di kota Kerava. Hingga saat ini saya sudah merantau selama 12 tahun, dimulai dengan status pelajar program master di Jerman, kemudian kerja di Singapura, lalu setelah menikah, lanjut ikut suami yang jadi pelajar di Belanda dan saat ini menetap di Finlandia. Tapi kalau hati sih jangan ditanya, menclok di Jakarta terus.

Kami tinggal di Kerava yang dapat ditempuh dalam waktu 25 menit dengan kereta dari Helsinki

Jika ditanya soal hobi biasanya saya bilang hobi saya menari dan nonton film, tapi yang sebenarnya sering saya lakukan adalah makan dan tidur (hehe).

Suka jalan-jalan juga, ini saat di Old Town, Tallinn, Ibu kotanya Estonia yang bisa ditempuh dengan kapal ferry dari Helsinki.

Saat di Old Town, Tallinn, Ibu kota Estonia yang sangat cantik dan salah satu tempat wisata favorite orang Finlandia -bisa ditempuh dalam waktu 2 jam dengan kapal dari Helsinki.

Suami saya, Mikko, adalah warga negara Finlandia yang selalu punya mimpi untuk bisa hidup dan menetap di Indonesia. Kami bertemu di Istanbul waktu  sama-sama sedang liburan di kota cantik tersebut. Lima tahun setelah pertemuan tersebut, kami menikah dan saya diboyong ke Leiden, Belanda untuk menemani Mikko  yang saat itu sedang melanjutkan pendidikan di Leiden University. Sebenarnya tinggal dan menetap di Finlandia bukan bagian dari rencana kami waktu menikah dulu. Kami jatuh cinta pada Leiden, pada Belanda yang cantik, ramah dan penuh kehidupan. Rencananya kami ingin mencari kerja di Belanda jika Mikko telah merampungkan kuliahnya. Atau, kembali ke Indonesia, mencari kerja atau memulai bisnis kecil-kecilan di sana sambil berpetualang keliling pulau-pulau cantik di Indonesia.

Bersama Mikko

Bersama Mikko

Tanpa direncanakan saya hamil tiga bulan setelah menikah. Panik! Keuangan kami pas-pasan sekali waktu itu. Hidup dari uang beasiswa Erasmus-nya suami yang gak akan cukup untuk menanggung satu nyawa lagi. Rencana untuk tinggal di Belanda pun dibatalkan. Bagaimana bisa cari kerja kalau saya hamil begini? Pulang ke Indonesia juga tidak mungkin karena berarti butuh dana yang besar untuk biaya lahiran di RS. Akhirnya kami mengepak koper dan pindah ke Finlandia dengan pertimbangan Mikko akan lebih mudah cari kerja di negaranya sendiri, ditambah dengan berbagai benefit yang bisa kami dapat jika menjadi penduduk Finlandia.

Suomenlinna, pulau kecil nan cantik yang masih merupakan bagian dari kota Helsinki

Suomenlinna, pulau kecil nan cantik yang masih merupakan bagian dari kota Helsinki

Untuk sementara saja, pikir saya waktu itu. Tapi kenyataannya sudah 5 tahun lebih kami di Finlandia dan sudah dikaruniai dua anak laki-laki, Kai (5 tahun) dan Sami (3tahun).

Menurut Mikko, yang lahir dan besar di Finlandia, negaranya itu, sepi, dingin, gelap dan membosankan. Apa yang dibilang Mikko memang benar adanya, tapi kok, biarpun begitu, tinggal di Finlandia ini bikin betah? Dibalik negatif-negatifnya (yaa dinginnya yang seperti di kulkas), Finlandia juga merupakan negara yang aman dan nyaman, yang social security sistemnya sungguh jawara hiji seng ada lawan, pendidikan dan kesehatan untuk anak-anak gratis dan terjamin kualitasnya, udaranya masih sangat segar bebas polusi, banyak ruang terbuka tempat anak bebas berlari, dan Finlandia yang tertutup salju ternyata cantik sekali. Seperti di negeri dongeng. Harapan untuk kembali ke Indonesia masih disimpan dalam hati. Tapi saat ini kami sekeluarga berbahagia di kota kecil bernama Kerava.

Kerava winter wonderland

Kerava winter wonderland

Kerava di musim gugur

Kerava saat autumn

Pusat kota Kerava

Pusat kota Kerava

Berkomunikasi dengan Anak Bilingual. Sebagai pelaku kawin campur, saya dan Mikko pastinya berdiskusi bagaimana kami akan membesarkan anak-anak, salah satu yang penting untuk dibahas tentunya: bagaimana kami berkomunikasi dengan anak? Ternyata kami berdua sama-sama langsung sepakat bahwa kami akan menggunakan bahasa kami masing-masing ketika berbicara dengan anak kami. Alasannya gampang saja: it feels more natural, kami ingin berbicara dengan anak dalam bahasa yang paling kami kuasai. Karena itulah kami menerapkan OPOL (One Parent One Language) dalam berkomunikasi dengan anak

Sami Kai

Kai dan Sami di Kampung Sampireun, Garut

Di luar itu juga ada alasan penting lainnya kenapa kami memutuskan untuk ber-OPOL, kami ingin anak kami punya hubungan yang erat dengan kakek-nenek dari kedua belah pihak. Saya ingin Kai dan Sami bisa bicara bebas lepas dengan ayah dan ibu saya di Indonesia. Mikko tentunya juga ingin anak-anak bisa lancar berkomunikasi dengan ibu mertua saya di Finlandia.

Kai dan Ompungnya, tidak pernah ada kesulitan komunikasi di antara mereka. Bersyukur sekali anak-anak bisa bahasa Indonesia

Kai dan Ompungnya, tidak pernah ada kesulitan komunikasi di antara mereka. Bersyukur sekali anak-anak bisa lancar berbahasa Indonesia.

Sejak anak-anak baru lahir kami konsisten ber-OPOL. Saya berbicara hanya dalam bahasa Indonesia ke anak-anak dan Mikko hanya berbahasa Finlandia. Antara saya dan Mikko sendiri sebenarnya lebih banyak menggunakan bahasa Inggris dalam berkomunikasi.

Banyak yang bertanya kenapa anak-anak tidak diajarkan bahasa Inggris saja? Kan akan lebih berguna? Kalau menurut saya sih, bahasa ibu jauh lebih berguna dari bahasa apapun juga. Bayangkan kalau anak-anak saya tidak bisa berbahasa Indonesia (atau Finlandia). Artinya sejak usia dini mereka sudah terputus komunikasinya dari keluarga dan saudara-saudaranya sendiri di tanah air karena tidak menguasai bahasanya. Tidak semua orang berbahasa Inggris, kan, di Indonesia (dan juga Finlandia!).

Bersama Oma saat dikunjungi

Bersama Oma saat dikunjungi

Lagipula, baik bahasa Indonesia dan Finlandia bukan termasuk bahasa populer di dunia ini dan sulit ditemui di luar lingkup daerahnya. Jadi, kalau bukan dari saya dan suami, dari mana lagi anak kami bisa belajar bahasa Indonesia dan Finlandia? Bahasa Inggris sudah sangat mendunia, bisa dipelajari di mana saja, anak-anak pun nantinya akan belajar di sekolah.

Apakah ber-OPOL itu sulit? Iya dan tidak. Pada hakikatnya metode OPOL cuma meminta kita untuk berbicara dengan bahasa ibu kita sendiri, bahasa yang paling kita kuasai. Apa susahnya sih? Yang agak sulit itu adalah untuk terus konsisten menggunakan satu bahasa tanpa tercampur-campur, termasuk juga membenarkan kesalahan anak ketika mereka mencampurkan dua bahasa atau lebih. Kai dan Sami biasanya suka mencampur bahasa Indonesia dan Finlandia ketika mereka baru mulai belajar bicara. Seperti misalnya “Ei bobo” yang maksudnya “Gak mau bobo” atau “Mau maito” yang berarti “Mau susu” dan lain-lain. Di saat seperti ini saya harus berkali-kali membenarkan omongan mereka. “Gak mau bobo, Kai”  atau “Mau susu, Sami”. Saya ulang-ulang terus sampai akhirnya anak-anak bisa mengucapkannya dengan benar.

One Parent, One Language

Kalau baca ini sih kesannya gampang, tapi anak-anak kan berbicara setiap menit yang berarti setiap menit pula kita harus membenarkan kesalahan mereka, berulang-ulang sampai mereka ingat. Lumayan bikin capek ya ini. Di usia 5 dan 3 tahun, saat ini Kai dan Sami termasuk lancar di kedua bahasa, Indonesia dan Finlandia. Tetap ada sekali-sekali pencampuran bahasa, terutama untuk kata-kata baru, jadi saya pun masih rajin membenarkan omongan mereka.

Dalam ber-OPOL ada beberapa prinsip yang selalu saya ingat:

  1. Tidak mencampur-campur bahasa. Misalnya: “Kai mau makan pisang?” dan bukannya “Kai mau makan banani?” Menyelipkan kata-kata asing akan menyulitkan anak untuk mendiferensiasikan bahasa. Mana yang Indonesia mana yang Finlandia.
  2. Berbicara dengan baik, benar, jelas dan lengkap. Biasakanlah berbicara dengan kalimat yang lengkap. Mengajarkan bahasa Indonesia bukan sekedar menerima anak bisa ngomong “pisang”, “kereta”, “rumah”. Tapi juga memberi contoh penggunaan kata dalam kalimat. “Saya mau pisang”, “Lihat, ada kereta lewat”. Sama prinsipnya untuk bahasa lain. Anak bisa menyebut kata “orange”, “yellow”, “car” bukan lantas berarti si anak bisa berbahasa Inggris. Dia cuma tau beberapa kata dalam bahasa Inggris. Anak yang berucap “Saya mau orange” tidak bisa dikatakan bisa berbahasa Indonesia ataupun bahasa Inggris dengan benar.
  3. Mendorong penggunaan bahasa yang benar, dan tidak mendorong penggunaan yang salah. Misalnya, saat Kai bilang “Kai mau pisang”, saya beri dia pujian, saya ambilkan pisangnya. Tapi ketika Kai bilang “Kai mau banani” atau “Haluan banania”, saya tidak akan memberi pisangnya sampai Kai mengucapkannya dengan bahasa Indoensia yang benar.
  4. Rajin mengulang-ngulang. Terutama ketika anak membuat kesalahan, harus sabar untuk memberi penjelasan berulang-ulang sampe anaknya mengerti. Termasuk juga meminta anak untuk mengulangi kalimatnya supaya benar.
  5. Kembali lagi ke kon-sis-ten-si. Harus selalu-kudu-musti  konsisten. Saya terus menggunakan bahasa Indonesia, Mikko bahasa Finlandia. Jangan hari ini  ngomong  Indonesia tapi besok pakai Inggris atau Finlandia. Yang seperti ini  bisa bikin anak bingung dan memperlambat proses belajarnya.
  6. Nyaman dan PD dengan bahasa yang digunakan. Alasan utama kenapa saya berbicara bahasa Indonesia ke Kai. Karena cuma dalam bahasa inilah saya paling bebas berekspresi. Dalam proses pengajaran bahasa, komunikasi yang lancar itu penting untuk mendapatkan hasil yang optimal.
  7. Penggunaan berbagai macam media pendukung bahasa seperti buku, musik, video. Ini bisa jadi tantangan besar buat bahasa minoritas, bahasa-bahasa yang kurang populer di dunia. Misalnya saja, sulit sekali menemukan materi dalam bahasa Indonesia di sini, apalagi yang cocok untuk anak-anak. Setiap mudik ke Indonesia kami selalu memborong buku-buku dan DVD anak di Gramedia.
  8. Atur ekspektasi supaya jangan berlebihan. Terutama untuk bahasa Indonesia dan Finlandia yang memiliki perbedaan bahasa formal dan informal, poin ini penting untuk diingat. Saat ini saya berbicara dengan bahasa sehari-hari yang tidak formal dan tidak sesuai aturan EYD ke anak-anak. Kalau kami nantinya akan tinggal permanen di Finlandia, mungkin anak-anak tidak akan bisa menguasai bahasa Indonesia sampai, misalnya, tahap menulis thesis.

Perjuangan OPOL kami belum selesai. Kai dan Sami masih harus banyak belajar bahasa Indonesia dari sumber lain kalau mau mengerti bahasa yang lebih formal. Belum lagi masalah penolakan bahasa yang biasanya terjadi terhadap bahasa minoritas (dalam hal ini bahasa Indonesia karena di sini yang menjadi mayoritas tentu bahasa Finlandia). Sekarang saja Kai kadang-kadang mengeluh bahwa dia malas cerita-cerita sama äiti (ibu, dalam bahasa Finlandia) karena sama äiti harus berbahasa Indonesia. Lebih enak ngobrol sama Isi (ayah) saja pakai bahasa Finlandia.

seerika_84

Bahagia ketika berlibur di Indonesia

Keluhan Kai tidak pernah saya tanggapi, saya anggap saja angin lalu. Pokonya kalau sama äiti harus pakai bahasa Indonesia, gak ada cerita lain! Kalau tidak berbahasa Indonesia äiti akan pura-pura tuli.

Berbahasa Indonesia. Sebenarnya saat ini saya lumayan mengelus dada melihat fenomena anak-anak yang lupa akan bahasa Indonesia (atau tidak diajarkan bahasa Indonesia) begitu pindah tinggal ke luar negri. Lebih prihatin lagi melihat anak Indonesia, tinggal di Indonesia, tapi tidak bisa berbahasa Indonesia dengan alasan sekolah di international school. Kenapa orang tuanya tidak mengajarkan di rumah? Tidak ada salahnya mengajarkan bahasa lain, tapi bahasa ibu jangan dilupakan. Akan ada saatnya anak-anak akan bertanya tentang akar budayanya ketika mereka besar nanti. Penguasaan bahasa ibu akan membantu mereka dalam pencarian jati dirinya.

Menghapus penggunaan bahasa ibu juga memperkecil kesempatan anak untuk berkarya di negaranya sendiri di kemudian hari. Belum tentu kan dia akan selamanya ingin sekolah di luar negri, berkarir dan menetap di sana? Bisa jadi mereka juga ingin hidup di Indonesia, ingin punya pasangan hidup Indonesia, atau sekedar jalan-jalan ke pedalaman Indonesia? Penguasaan bahasa Indonesia akan membantu anak untuk mencapai hal-hal tersebut. Lagipula, anak-anak punya kemampuan ajaib untuk menyerap beberapa bahasa sekaligus. Mereka tidak perlu belajar, cuma perlu diajak berbicara. Kalau bisa dua bahasa kan lebih baik daripada satu? Anak-anak bilingual (atau bahkan multilingual) katanya punya intelenjesi yang lebih tinggi, lebih kritis dalam berpikir dan lebih cepat dalam mempelajari bahasa baru di kemudian hari.

——–

Untuk kisah lainnya tentang kehidupan di Finlandia, Rika menulis di http://seerika.wordpress.com/ atau untuk keseharian, bisa follow IG @seerika.

Disclaimer: foto-foto pada laman ini adalah karya Rika dan keluarga – dan beberapa diambil dari URL yang terhubung langsung dengan image gambar. Diedit oleh: @chiceniza.

Pengasuhan Anak di Finlandia

RikaRika Melissa – Indonesian woman, currently live in Kerava, Finlandia with two bilingual sons, a Finns husband, and trying (really hard) to learn Suomi language. Always left her heart in Jakarta.

Lain padang lain belalang, begitu kata peribahasa Melayu. Artinya budaya dan tingkah laku manusia selalu bervariasi tergantung tempat tinggalnya, termasuk juga dalam hal pengasuhan anak. Nah, berikut ini praktek-praktek pengasuhan yang menurut saya “Finlandia banget” yang bisa jadi sangat berbeda dengan pola pengasuhan anak di Indonesia (khususnya di Jakarta).

Equality. Prinsip kesetaraan adalah prinsip yang dianut sepenuh hati oleh bangsa Finlandia. Prinsip inilah yang mendasari pemberian Kela maternity box, daycare bersubsidi dan pendidikan gratis bagi seluruh penduduk Finlandia, untuk memastikan bahwa semua anak bisa memulai hidupnya dengan cara yang sama.

Wait, apa itu Kela Maternity Box? Saat usia kandungan Ibu memasuki minggu ke 34-36, Ibu hamil akan mendapatkan sebuah paket dari pemerintah bagian urusan sosial atau dikenal dengan Kela; Kela adalah penyedia jaminan sosial (social security benefits) bagi seluruh penduduk Finlandia. Paket apakah itu?  Kela maternity box adalah paket yang berisi segala kebutuhan bayi yang baru lahir dan diberikan kepada semua ibu hamil di Finlandia (tidak ada pandang bulu, si kaya atau si miskin). Menerima Kela Box ini serasa mendapatkan hadiah Natal (sebuah ungkapan, karena bener-bener bikin bahagia..!). Isi di dalamnya mencakup aneka perlengkapan bayi: mulai dari baju-baju segala rupa (onesies, romper, overall, legging), snowsuit, handuk, sleeping bag/quilt, mainan, sikat gigi, buku cerita, popok kain, dll. Ukuran bajunya pun bervariasi mulai dari ukuran 60-86, jadi bisa dipakai untuk bayi baru lahir sampai kira-kira umur setahunan. Beginilah penampakannya kira-kira jika dijajarkan:

For 75 years, Finland’s expectant mothers have been given a box by the state. Some say it helped Finland achieve one of the world’s lowest infant mortality rates.

Kai yang senang sekali melihat kela box untuk adiknya

Isi Kela box sama untuk semua orang, tidak ada perbedaan untuk bayi perempuan ataupun laki-laki, makanya variasi warna yang ada di dalam kotak umumnya netral semua; putih, kuning, hijau, abu-abu atau coklat. Isi barang-barangnya juga selalu sama setiap tahun, hanya saja Kela mengubah desain dan warna untuk setiap tahunnya. Jadi jangan heran kalo ngeliat bayi sini kok snowsuit-nya sering seragaman karena snowsuit pertama anak sini umumnya memang dari Kela. Ada kejadian ketika Kai masih bayi, saya pernah pergi ke acara bayi-bayian (semacam expo) di Helsinki. Di sana kami bertemu bayi-bayi lain dengan snowsuit yang sama dengan Kai, bukan cuma satu atau dua, tapi lusinan..! Lucu banget kalo mereka dijejerkan bersama. Seragaman, seperti rombongan sekolah bayi.

Kela Box yang saya terima untuk Sami

Nah, terus, yang juga sangat penting, adalah kotak paketnya sendiri. Kotak ini bukan sekedar jadi wadah barang tapi juga dipakai sebagai tempat tidur pertama bayi-bayi Finlandia. Bikin kita jadi bingung kan? Ini bayi atau anak kucing kok tidurnya di kardus? Menurut bidan sini, bayi yang baru lahir menyukai tempat yang kecil dan sempit, seperti di kandungan ibu. Baby crib sebenarnya terlalu besar untuk bayi dan sering bikin bayi kecil gelisah. Karena itu kotak kecil dari Kela ini memang ideal sebagai tempat tidur bayi. Sebelum dipakai kotaknya dialasi dulu pakai matras tipis dan selimut yang juga didapat dari Kela box.

Bayi di dalam Kela Box (ini bukan Sami ya)

Kotak Kela ini sudah beredar selama 75 tahun di Finlandia! Bener-bener sudah jadi bagian penting dari kehidupan rakyat sini. Mulai dari kakek-nenek, ayah-ibu dan anak-anak pernah merasakan tidur di dalam kotak Kela. Setiap modifikasi yang ada di kotak Kela pasti jadi bahan pembicaraan hangat karena memang isi kotaknya nostalgic sekali bagi masyarakat sini. Mulai tahun 2010 kemarin mainan kerincingan berwarna merah tidak disertakan lagi di dalam kotak Kela, pembahasannya sampai ada di koran dan TV segala. Sekarang mainan tersebut dianggap sebagai barang koleksi.

Kerincingan Merah

Kerincingan Merah

A 1947 maternity pack

Menidurkan Bayi dan Anak di Luar. Nah, bayinya kan tidur di kardus Kela. Trus kardusnya itu taro dimana? Umumnya sih di dekat tempat tidur orang tuanya. Tapi, sering juga kotak bersama bayinya itu diletakkan di balkon! Di luar! Orang Finlandia percaya udara segar membuat bayi tidur lebih nyenyak. Jadinya, jika udara lagi bersahabat, tidak hujan dan tidak terlalu dingin, bayi-bayi dibiarkan tidur di balkon atau di teras rumah. Dulu, mertua saya juga membiarkan Mikko (suami) tidur di balkon sementara beliau  menggeret kasur ke ruang tamu dan tidur dengan pintu terbuka.  Dibantu dengan hembusan angin musim panas yang sepoi-sepoi, Mikko slept like a baby di udara terbuka begitu  (ya, emang masih bayi, sih, yaaaaa).

Sudah jadi kebiasaan juga buat orang sini untuk mengajak bayi keluar setiap hari. Kadang sambil belanja, tapi tak jarang melihat mereka menggeret stroller sekedar untuk bawa bayi jalan-jalan sambil menghirup udara segar. Biasanya bayi-bayi lantas tertidur di strollernya. Nah, kalau bayinya udah ketiduran orang tuanya bisa mampir ke cafe, ke restoran, atau balik ke rumah sementara strollernya di tinggal di halaman. Lagi-lagi orang sini percaya kalau udara segar sangat baik untuk tidurnya bayi-bayi, jadi biarkan mereka tidur di luar lebih lama.

Praktek ini dilakukan di segala musim, termasuk juga di musim dingin. Tidur di suhu subzero (di bawah O derajat Celsius) bukan masalah..! Selama stroller dan pakaian bayinya tahan dingin. Dulu, ibu bidan pernah bilang ke saya bahwasanya selama suhunya tidak di bawah minus 15 derajat Celsius, masih baik untuk membawa bayi ke luar. Malahan bayi-bayi tambah nyenyak tertidur di udara dingin begitu. Jadi, jangan heran kalau di pinggir jalan atau di halaman rumah ada stroller bertengger sendirian berikut bayinya. Pemandangan yang cukup umum di Finlandia, terutama di Kerava, di tempat kami tinggal sekarang. Di Helsinki pun sering lihat stroller dengan bayi tertidur di dalamnya diparkir di pinggir sebuah cafe sementara orang tuanya mengawasi dari jendela.

Would you put your baby or toddler outside in the freezing cold for their lunchtime nap? Most Nordic parents wouldn’t give it a second thought. For them it’s part of their daily routine. (Nordic: Denmark, Finland, Iceland, Norway and Sweden)

Gak terbayang rasanya bisa meninggalkan bayi tertidur sendirian di jalanan Jakarta. Pasti orang tuanya sudah gila! Tapi hal tersebut mungkin dilakukan di Finlandia berkat situasi negaranya yang terbilang aman. Tingkat kriminalitas di sini relatif kecil terutama untuk kasus-kasus penculikan anak. Saya pun sering membiarkan Kai dan Sami tidur di halaman sementara saya menunggu dari apartemen kami yang ada di lantai dua. Tiap beberapa menit saya melongok dari jendela untuk memastikan apakah mereka sudah bangun. Jendela juga dibiarkan terbuka supaya saya bisa mendegar kalau mereka nangis.

Tidur di luar, tapi tetap diawasi lewat jendela

Tapi pernah ada kejadian menggemparkan di tahun 2009. Seorang bayi yang sedang tidur di luar hilang dari strollernya yang di parkir di halaman rumah. Satu Finlandia geger seketika. Panik! Gimana kalau mereka gak bisa menidurkan bayi di luar lagi? Ini kan udah jadi tradisi nenek moyang! Untungnya, bayi tersebut kemudian ditemukan beberapa jam kemudian, di gundukan salju. Ternyata ‘penculik’ nya adalah seorang anak perempuan usia 9 tahun yang lagi terobsesi main bayi-bayian. Niatnya cuma mau main-main tapi si anak panik ketika bayinya mulai menangis dan akhirnya melarikan diri setelah ‘mencampakkkan’ bayinya ke gundukan salju. Untung saja ada polisi yang kemudian mendengar tangisan si bayi dari gundukan salju dan si bayi pun selamat sebelum kedinginan. Berita penemuan bayi ini bikin warga Finlandia kembali lega karena kasusnya tidak dianggap sebagai kasus kriminal, tidak tergolong kejadian penculikan anak ataupun human trafficking. Tapi gak ada salahnya juga untuk lebih berhati-hati saat membiarkan bayi tidur di luar.

Haalari (Snowsuit). Saya pernah baca buku berjudul “How to Marry a Finnish Girl” dan di buku itu penulisnya berkomentar bahwa “Finnish kids are always, ALWAYS, in their overalls”. Selain di negara-negara Nordic, memakai haalari (aka snowsuit, aka winter overall) sepertinya memang tidak umum, kecuali untuk kegiatan tertentu seperti ski atau bermain air. Anak Finlandia memakai haalari setiap hari sejak musim gugur sampai musim semi yang berarti dari bulan September hingga April. Sekitar 8 bulan. Haalari dianggap lebih praktis ketimbang jaket biasa karena haalari lebih tahan air, tahan angin dan tahan banting. Haalari juga lebih melindungi anak dari udara dingin plus menjaga anak tetap bersih di acara main-main air atau salju.

Biasanya ada dua macam haalari yang harus dimiliki seorang anak: välikausihaalari (mid season haalari) dan talvihaalari (winter haalari). Välikausihaalari bahannya lebih tipis dan lebih ringan, cocok untuk cuaca yang tidak terlalu dingin di musim gugur atau semi. Di musim dingin barulah dipakai talvihaalari yang lebih tebal karena didalamnya ada lapisan thermal. Selain itu ada juga kurahaalari (rubber overall) yang lebih tahan air dan sangat cocok dipakai di musim hujan. Beberapa merk melengkapi haalari mereka dengan lapisan fleece biar kehangatannya lebih terjamin. Merk yang terkenal di sini adaah Reima yang merupakan merk asli Finlandia, dan merk-merk lain dari Swedia dan Denmark seperti Polarn O Pyret, Didriksons, Molo dan Ticket to Heaven. Selain haalari, anak-anak sini juga dilengkapi dengan pipo (beanie, topi kupluk), sarung tangan, long john berbahan wol, kaos kaki wol dan sepatu bot untuk menghadapi musim dingin. Banyak, yaaaaa, perlengkapannya.

Kai dan Sami dalam Haalari mereka

Kai dan Sami dalam Haalari mereka

Membeli Pakaian di Lastenkirppis. Waktu saya baru sampai di Finlandia dalam keadaan hamil besar, banyak sekali orang-orang sini yang memberi tahu dimana saya bisa beli pakaian bayi bekas. BANYAK! Saya sampe sedih. Segitu kentaranya, ya, muka melarat saya sampai beli barangnya cuma bisa yang bekas-bekas? Ternyata memang begitulah adatnya di sini. Untuk bayi-bayi, banyak orang tua yang lebih suka beli barang bekas ketimbang yang masih baru. Alasannya karena harga perlengkapan bayi tuh mahal-mahal banget padahal dipakainya cuma sebentar. Makanya pasar barang bekas laku sekali di sini.

Kirpputori Valtteri, Helsinki

Dalam bahasa Suomi, pasar barang bekas disebut sebagai kirpputori atau disingkat kirppis. Ada dua macam kirpputori di sini, kirpputori swalayan yang memang seperti swalayan/toserba di mana penjual menyewa sebuah meja dan meninggalkan dagangannya di meja tersebut. Sementara pembeli tinggal masuk ke kirppis, cuci mata dari meja-ke meja dan membayar barang yang disuka di kasir. Yang kedua adalah kirpputori dengan kontak langsung antara pembeli dan penjual, biasanya outdoor (di musim panas) atau di hall besar. Kirppis seperti ini biasanya cuma ada di waktu-waktu tertentu atau cuma di akhir minggu saja. Sistemnya penjual menyewa sebuah meja untuk kemudian membawa barang-barangnya dan berjualan langsung di situ. Di kirppis seperti ini bisa terjadi tawar-menawar, malah, di penghujung hari harga barangnya makin diobral.

Hietalahti kirpputori, salah satu kirpputori outdoor di Helsinki

Lastenkirppis adalah kirpputori yang khusus menjual perlengkapan anak-anak saja. Di Rekola, tiga stasiun dari Kerava, ada lastenkirppis yang terkenal dan cukup besar. Di sana ada puluhan meja dengan bermacam-macam barang, mulai dari baju-bajuan, sepatu, kaos kaki, buku cerita, mainan bayi, sampe pispot juga ada. Di sudutnya ada juga bagian khusus menjual peralatan besar seperti stroller dan tempat tidur bayi. Kondisi barangnya juga bermacam-macam mulai dari yang keliatan ‘bekas banget’ sampe yang masih baru lengkap dengan label harganya pun ada, tentunya dengan harga yang sudah dimiringkan.

Lastenkirrpis: toko barang seken khusus untuk anak-anak

Pertama kali berkunjung ke kirpputori saya masih males-malesan melihat barang-barang bekas begitu, akhirnya keluar tanpa beli apa-apa. Tapi makin hari saya malah semakin hobi dan semakin ahli pula untuk menemukan harta karun yang biasa terpendam di tumpukan barang-barang dekil, baik untuk diri sendiri ataupun anak-anak. Puas banget rasanya kalau bisa menemukan barang bagus tapi murah dari kirpputori…! Saking meriahnya pasaran barang bekas di sini, harganya juga gak murah-murah amat akibat demand yang terlalu tinggi. Sebagai bandingan, harga barang yang sama di ebay.co.uk suka lebih murah bahkan setelah ongkos kirim. Kalo begitu buat apa beli yang bekas? Beli yang baru aja dong sekalian? Tapi orang-orang sini kemudian akan mejawab: beli bekas tetap lebih bagus karena artinya kita berpartisipasi dalam proses daur ulang, mengurangi sampah, dan menjaga kelestarian bumi kita. Dan hatiku pun meleleh….Aaaaaaaaw. Hidup kirpputori!

Kecintaan Akan Ruang Terbuka. Ada yang bisa menemukan benang merah dari poin-poin yang ada di atas? Bayi yang tidur di balkon, stroller di parkir di halaman, haalari, dan baju-baju bekas? Jawabannya adalah: OUTDOOR. Ruang terbuka…! Sudah ketebak yaa kalo orang Finlandia suka banget sama udara segar dan ruang terbuka? Bayinya aja disuruh tidur di balkon begitu, gak takut digondol kucing apa ya?

“There’s No Such Thing As Bad Weather, Just Bad Clothing” –  semacam prinsip yang dipegang oleh orang Finland.

Bahagia itu sederhana :)

Nah, menurut anjuran ahli kesehatan di sini, bayi dan anak-anak harus dibiarkan di udara terbuka minimal 2 jam sehari. Makanya sudah jadi rutinitas orang tua sini untuk membawa bayi dan anaknya jalan-jalan keluar. Bisa sekedar muter-muter sambil dorong stroller atau sekalian bawa anak ke taman bermain. Di Finlandia memang banyak tersebar taman bermain untuk anak. Seinget saya nih, untuk daerah Kerava, pengaturan kotanya melingkupi: minimal ada 1 taman bermain dalam radius 400 m dari tiap tempat tinggal, 1 daycare dalam radius 500 m dan 1 sekolah dasar dalam radius 1 km. Dalam radius 1 km dari rumah kami sepertinya ada 6 taman bermain untuk anak-anak. Gak besar dan nothing fancy, tapi kalo dibandingkan dengan yang ada di Indonesia sudah mencukupi sekali.

marizkarima_14

Di päiväkoti (daycare) anak-anak juga dibiarkan main di luar, dua kali dalam sehari. Pagi-pagi setelah sarapan dan sore setelah tidur siang. Mau panas, dingin, atau hujan, tetap saja halaman päiväkoti ramai dengan anak-anak. Kalau hujannya deras, baru deh mereka ‘disimpen’ di dalam kelas. Dan kalau sudah di luar,….ampun dijeeeee…Anak-anak sini mainnya ganas! Guling-gulingan di salju, loncat-loncat di kubangan air, tidur-tiduran di bak pasir, bergumul di tanah berlumpur, pokoknya pulang ke rumah dijamin kotor, tor, tor, tor. Kalau sepatu Kai dibuka isinya pasir semua.

Kotor-kotoran itu biasa…!

Nah, ngerti kan sekarang kenapa lebih praktis pakai haalari ketimbang jaket-jaket trendy seperti Parisian kids? Jantung saya pasti copot kalo melihat jaket wol dipakai buat main lumpur. Haalari yang terbuat dari bahan poliester lebih tahan banting buat main basah-basahan dan kotor-kotoran.

Kegiatan bermain di alam terbuka yang sangat dicintai oleh orang Finlandia

Orang tua di Finlandia memang lebih permisif dalam hal kotor-kotoran begini. Bayi-bayi dibiarkan berguling di rumput di musim panas, kalau sekali-sekali rumputnya kemakan atau tanahnya dijilet sedikit ya gak masalah. Anak-anak juga diharapkan sudah makan sendiri sejak umur 1 tahun, jika bajunya kotor dan rumah juga ikutan kotor ya gak masalah, yang penting anaknya belajar untuk lebih mandiri. Makanya ada temen bule saya yang bilang “Anak-anak cukup dikasih pakaian bekas aja, orang cuma buat dikotor-kotorin kok”.

seerika_31

Di hutan kecil di dekat rumah

Di hutan kecil di dekat rumah

Kembali ke udara terbuka, ada banyak kegiatan outdoor yang bisa dilakukan di sini. Dari mulai usia päiväkoti anak-anak dibiasakan untuk retki (outing) alias jalan-jalan ke hutan, ke taman atau empang kecil buat kasih makan bebek setiap minggu. Ada juga päiväkoti yang punya program bersepeda, ski, dan ice skating. Yang jelas pergi keluar dan bermain dengan alam jadi kegiatan rutin orang Finlandia yang sudah diterapkan sejak anak-anak. Dan hutan adalah bagian yang sangat penting dari alam Finlandia. Orang sini bangga sekali akan hutan mereka.

“Retkellä rannalla” jika diterjemahkan: perjalanan ke pantai, salah satu bentuk kegiatan retki

Di hutan anak-anak diajarkan tentang jenis-jenis arbei dan jejamuran yang merupakan kekayaan hutan Finlandia. Pulang dari retki, Kai dan Sami sering bawa oleh-oleh untuk Isi (ayah) dan äiti (ibu) berupa ranting pohon atau daun-daun kering yang mereka ambil di hutan.

Peran Ayah dalam Pengasuhan Anak di Finlandia. Negara Nordik sangat terkenal dengan prinsip keseteraan gendernya dan Finlandia hampir selalu berada di posisi teratas dalam daftar negara-negara dengan kesetaraan gender terbaik. Karena itu, gak heran kalau tugas-tugas membesarkan anak diemban dengan hampir sama rata antara ayah dan ibu. Saya bilang hampir, karena tetap ibu yang harus bertugas hamil, melahirkan dan menyusui. Tapi di luar tiga hal tersebut, segala hal tentang pengurusan anak  dilakukan bersama oleh  ayah dan ibu.

Mikko dan Kai berumur 2 hari

Mikko dan Kai berumur 2 hari

Kisah-kisah SAHD (stay at home dad) banyak terjadi di Finlandia. Hal ini memungkinkan karena setiap ayah di Finlandia berhak atas 18 hari kerja paid paternity leave sementara paid parental leave selama 158 hari kerja bisa diambil baik oleh ayah atau ibu atau di-share di antara keduanya. Dan banyak juga orang tua yang kemudian memperpanjang parental leave hingga anaknya berusia 3 tahun, usia yang dianggap ideal untuk masuk päiväkoti.

Di Finlandia tidak ada stigma negatif untuk ayah yang terlibat langsung dari pengasuhan anaknya. Wanita Finlandia juga tak segan-segan menunjukkan protesnya kepada ayah yang pemalas. Ditambah dengan  paternity leave dan parental leave yang memadai, ayah Finlandia punya cukup waktu untuk mendampingi anaknya sehingga mereka terlihat sangat terlatih dalam mengurus anak. Gak heran kalau Finlandia kadang disebut sebagai negara dengan ayah-ayah terbaik.

seerika_61 seerika_38

Ada berapa banyak SAHD di Finlandia? Sayangnya saya tidak menemukan statistiknya, tapi, hingga sampai saat ini parental leave lebih banyak diambil oleh wanita, apalagi untuk parental leave yang panjang hingga tiga tahun. Biarpun digadang-gadang sebagai negeri dengan kesetaraan gender terbaik, tetap saja di Finlandia masih ada ketimpangan antara pendapatan wanita dan pria. Pada umumnya gaji pria masih lebih tinggi dari wanita dan karenanya wanita lebih sering mengambil parental leave. Biar dapur tetap ngebul ya, bok.

Tapi, sebenarnya, di Finlandia sendiri istilah SAHD dan SAHM tidak banyak digunakan karena semua orang di sini, baik wanita maupun pria, umumnya bekerja atau sekolah. Orang-orang yang tinggal di rumah untuk mengurus anak di bawah usia tiga tahun disebut ‘sedang cuti’ atau ‘sedang mangambil parental leave’. Mereka yang masih di rumah ketika anaknya di atas tiga tahun biasanya disebut pengangguran. Haiish, kejam, ya?

Tapi memang begitulah kenyataan hidup di sini. Biaya hidup yang tinggi, dan wanita Finlandia yang menginginkan status independen, membuat semua orang harus bekerja, baik dari rumah atau pun di luar rumah. Tidak seperti di negara lain, dimana banyak label seperti full time mom/dad, working mom/dad, stay at home mom/dad atau work from home mom/dad, pelabelan seperti ini tidak ditemui di Finlandia. Kerja ya kerja aja, terserah mau dari mana, kek, ngurus anak ya jalan terus. Begitu mungkin menurut mereka.

Pikku Kakkonen. Pikku Kakkonen berarti Little Two dalam bahasa Inggris karena memang ditayangkan di channel 2. Ini dia serial TV anak-anak paling populer se-Finlandia. Program sepanjang satu jam di channel YLE 2 yang ditayangkan dua kali di hari kerja (jam 7 pagi dan jam 5 sore) dan sekali di akhir pekan (jam 8 pagi).

Logo Pikku Kakkonen yang pasti dikenali oleh setiap penduduk Finlandia.

Pikku kakkonen ini bagian dari masa anak-anaknya Mikko dan mertua saya, dan sekarang jadi bagian dari hari-harinya Kai dan Sami. Programnya berisi gabungan serial anak-anak yang sudah di dub dan judulnya pun sudah diganti ke bahasa Finlandia seperti Postimies Pate (Postman Pat), Arvaa Kuinka Monta Minä Rakastan Sua (Guess How Much I Love You), Kaapo (Caillou), Saara ja Sorsa (Sara and The Duck).

Arvaa Kuinka Monta Minä Rakastan Sua a.k.a “Guess How Much I Love You”

Kalo menurut saya, serial yang ditampilkan dipilih dengan hati-hati dan sangat sesuai untuk anak-anak. Gak ada konten kekerasan, humornya gak slapstik, dan ceritanya sarat tentang kekeluargaan atau tentang kehidupan anak sehari-hari. Selain itu ada juga konten lokal  yang temanya berganti-ganti, misalnya, tentang polisi lalu lintas, tentang kehidupan anak-anak di pedesaan, tentang hutan, tentang cuaca, dll.

Pembawa acara di Pikku Kakkonen bervariasi dari anak-anak, remaja, orang dewasa dan nenek-nenek. Biasanya mereka memakai baju warna-warni tapi dengan motif sederhana. Sambil membawakan acara mereka biasa bernyanyi dengan iringan gitar atau berprakarya kecil-kecilan.

Baru-baru ini ketika kami mudik ke Indonesia, Kai dan Sami rajin nonton Disney Junior di TV, salah satunya adalah acara High Five. Kalau dibandingkan Pikku Kakkonen yang nuansanya tenang dan ceria secukupnya, begitu ngeliat high five langsung puyeng. “Apa pula ini kok heboh banget?” begitu komentar Mikko. Dibanding Pikku Kakkonen acara anak-anak lain terasa terlalu gegap gempita. Warna-warninya bombastis dan cerianya berlebihan sampai terasa dipaksakan. Orang Finlandia memang menjunjung tinggi kesederhanaan dan ketenangan. Saya sendiri sepertinya  sudah terlalu lama tinggal di Finlandia karena setelah rajin nonton Pikku Kakkonen, nonton High Five langsung bikin ilfil.

Jyrki dan Neponen, dua tokoh yang sering muncul sebagai pembawa acara di Pikku Kakkonen

Vauvauinti. Alias kelas berenang untuk bayi. Bayi-bayi usia 3 bulan hingga 1 tahun di Finlandia biasanya diikutkan ke kelas vauvaunti yang walaupun artinya berenang bayi tapi pada kenyataannya bayi-bayi tidak lantas jadi jago berenang di sana. Saya sempet kecele, saya pikir setelah vauvauinti, Kai, yang waktu itu usianya 4 bulan, bakal jadi perenang handal, bisa ngebut berenang dari ujung ke ujung. Ternyata gak, tuh. Tujuan vauvauinti rupanya bukan untuk mengajarkan bayi berenang. Yang ingin dicapai di sini adalah perkenalan bayi dengan air dan kegiatan air. Jadi isinya ya cuma main-main di air saja.

4 month old Kai in vauvauinti

4 month old Kai in vauvauinti

Orang sini percaya kalau air adalah habitat kedua buat bayi. Selama 9 bulan, kan, bayi-bayi sudah berenang di air ketuban ibunya. Bayi yang baru lahir biasanya sangat mencintai air karena mengingatkan mereka akan perasaan nyaman di dalam perut ibu. Semakin kecil bayinya, semakin sedikit ketakutan mereka akan air, semakin gampang untuk diajak menyelam ke dalam air. Kalau bayi diajarkan menyelam sejak dari kecil, nantinya mereka akan lebih mudah diajarkan berenang.

Vauvauinti biasanya diadakan di kolam renang yang dalamnya kurang dari 1m dan suhunya sudah dipanaskan ke 32 derajat Celcius. Bayi-bayi berenang sambil digendong ibunya, ayahnya, atau keduanya. Di kolam kegiatan dimulai dengan bernyanyi dan bermain air di dalam lingkaran, setelahnya bayi-bayi diajarkan untuk mengepak-ngepakkan tangan dan kakinya, memutari kolam sambil bergelayut di tangan orang tuanya, dan menyelam di dalam air selama beberapa detik, bahkan kadang dilepas untuk melayang sesaat di dalam air.

Circle time vauvauinti

Circle time sebagai pembukaan dan penutupan di tiap sesi vauvauinti

Sikap yang Cenderung Santai Terhadap Pendidikan. Pendidikan sudah pasti jadi bagian yang sangat penting dalam pengasuhan anak. Satu dekade belakangan ini sistem pendidikan Finlandia menggemparkan dunia karena dianggap berhasil menghasilkan anak-anak yang berprestasi dengan kurikulum yang sangat santai dan tidak membebani anak. Anak-anak Finlandia mulai sekolah di usia 7 tahun, usia yang mungkin dianggap terlambat di negara lain,  dan di usia itulah mereka baru akan belajar membaca dan berhitung secara formal.

Mulai tahun 2015 ini ada peraturan baru yang mewajibkan setiap anak umur 6 tahun untuk ikut esikoulu atau preschool. Esikoulu biasanya berupa sebuah kelas khusus di päivökoti, di sana anak-anak diajarkan tentang angka dan huruf dan tentang kegiatan bersekolah. Bahwa di sekolah anak-anak harus duduk dan tidak boleh lari-larian di kelas, bahwa di sekolah akan ada guru yang berbicara dan harus didengarkan, dsb. Kegiatan membaca dan berhitung tetap dimulai ketika anak-anak masuk sekolah dasar. Sebelum usia sekolah (maupun esikoulu) anak-anak ditempatkan di päiväkoti atau perhepäivähoito yang kalau diterjemahkan artinya kira-kira ‘daycare’. Di päiväkoti kegiatannya ya cuma main, main dan main tanpa ada kurikulum khusus. Sungguh berbeda dengan tuntutan di Jakarta dimana anak-anak TK sudah harus bisa membaca, menulis dan bahkan berhitung.

Sudut kelas Esikoulu

Sekolah anak Finlandia terkenal santai, banyak liburnya, jam istirahatnya panjang, dan PRnya sedikit. Pendidikan di Finlandia ditujukan untuk menghasilkan generasi yang mandiri dan bisa bepikir sendiri, karena itu keterlibatan orang tua dalam proses belajar mengajar tidak banyak dituntut, bahkan bisa dibilang sangat minim. Pelajaran di sekolah  disesuaikan dengan tingkat kemampuan anak di usianya sehingga anak-anak diharapakan bisa mengerjakan PR-nya  tanpa bantuan orang tua. Kegiatan yang melibatkan kehadiran orang tua di sekolah juga sangat jarang, palingan untuk ambil rapor atau menonton pertunjukkan akhir tahun. Gak banyak acara bazar-bazaran, prakarya bersama, atau seminar ini itu. Tanya deh sama orang tua Finlandia yang pernah tinggal di Amerika, katanya di Amerika mereka kewalahan menghadiri kegiatan sekolah anaknya.

Perbandingan di Finlandia dan Amerika: PR dan waktu istirahat anak

Orang Finlandia sangat mengagungkan kemandirian, karena itu sejak kecil anak-anak sudah diajarkan untuk mandiri. Mulai dari belajar makan sendiri di umur satu tahun, belajar pakai haalari sendiri di päiväkoti, dll. Anak-anak harus mengerti bahwa keberhasilan dan kegagalan yang mereka capai adalah hasil perbuatan mereka sendiri. Keberhasilan di sekolah adalah tanggung jawab si anak pribadi, bukan orang tuanya.

Tidak ada ujian – hanya sekali-dua kali sepanjang masa sekolah

Sekolah di Finlandia juga minim ujian. Ujian-ujian kecil tetap ada tapi ujian besar seperti UN cuma berlangsung sekali-dua kali sepanjang masa sekolah mereka. Penilaian dari guru juga umumnya bukan berbentuk nilai. Rapor sekolah biasanya berisi keterangan apakah si anak lulus atau tidak lulus di tiap mata pelajaran. Tapi tiap guru tau benar akan kemampuan masing-masing muridnya. Gak jarang guru membuat soal ujian yang berbeda tingkat kesulitannya untuk siswa tertentu. Murid-murid diharapkan bersaing dengan dirinya sendiri di sekolah, bukan dengan orang lain. Sistem pendidikan di Finlandia memang jauh dari kompetitif. Tiger mothers dan tiger fathers adalah mahluk langka di negara ini.

Peran guru juga sangat dihargai

Balik lagi kepada prinsip pertama: Kesetaraan. Perlu diingat bahwa tidak ada sekolah swasta di Finlandia (dan tidak ada universitas swasta) sehingga tidak ada sekolah elit atau universitas Ivy League yang lulusannya membentuk kelompok eksklusif di masyarakat. Semua sekolah di Finlandia dianggap sejajar secara kualitas.

Revolusi pendidikan di Finlandia dimulai di tahun 1970-an, dimana waktu itu cuma kalangan berada yang bisa mengakses pendidikan dengan kualitas baik di sekolah-sekolah elit. Setelah revolusi berlangsung, nama Finlandia mulai naik daun sebagai negara dengan kualitas pendidikan terbaik. Bukan status itu sebenarnya yang ingin mereka capai melalui revolusi pendidikan. Mereka tidak ingin menjadi yang terbaik. Mereka cuma ingin menjamin bahwa semua rakyatnya bisa menikmati pendidikan tanpa pandang bulu. Bukan kompetisi yang mereka cari, melainkan kesetaraan. Equality and not competition.

Anak-anak di Finlandia memulai hidupnya dengan baju dari kotak Kela,  pergi ke sekolah negri dan menerima layanan kesehatan dari puskesmas. Ini adalah usaha pemerintah Finlandia untuk meminimalisir kesenjangan di masyarakat.  Kesenjangan tentunya tetap ada di antara individu tapi bisa dibilang sangat kecil dibanding negara lain seperti Amerika Serikat, UK dan banyak negara maju lainnya.

——

Untuk kisah lainnya tentang kehidupan di Finlandia, Rika menulis di http://seerika.wordpress.com/ atau untuk keseharian, bisa follow IG @seerika.

Disclaimer: foto-foto pada laman ini adalah karya Rika dan keluarga – dan beberapa diambil dari URL yang terhubung langsung dengan image gambar. Diedit oleh: @chiceniza.