Dita Wistarini (Dita/Mamin) – Mom of The 3logy: Arwen, Leia, and Neo. Food photographer, co-author Food Photography Made Easy by 4Rana, cake artist. Love anything that related to arts and crafts. Previously lived in Kuwait for 7 years, now residing in New York City.
Daerah Salmiya
Selama di Kuwait kami tinggal di daerah Salmiya. Kenapa tinggal di Salmiya? Karena ke mana-mana dekat, mau apa aja ada dan sewa apartemen di daerah ini lumayan terjangkau. Daerah Salmiya juga seperti melting pot, banyak expat yang tinggal di daerah sini. Paling banyak dari bangsa India dan Pakistan.
Beberapa tempat favorite outdoor
Kami suka bermain di ruang terbuka, tapi tempat-tempat outdoor ini hanya bisa dikunjungi saat memasuki winter ya (kisaran Oktober hingga April cukup sejuk)..! Mengingat saat summer suhu bisa sampai 50 derajat Celsius. Nah, Marina adalah salah satu tempat favorit keluarga kami, karena ada jogging track di pinggir pantai dan memiliki taman-taman untuk bermain anak-anak.
Agak jauh dari area Salmiya, ada Al Kout Mall di Fahaheel. Mall dengan konsep outdoor ini punya air mancur menari yang menarik minat banyak orang.

Al Kout Mall, Fahaheel, Kuwait.
Bangunan lainnya yang cukup menarik untuk dilihat:
One of the eye-catching structures: The Kuwait Water Towers are a prominent group of 31 water towers in Kuwait City or known as the mushroom towers, completed in 1976.
Towering high above the city of Kuwait, this is one monument you cannot miss while gazing at the city’s skyline. It is a symbol of Kuwait’s liberation from the Iraqi rule during the Gulf War.
Lalu ada juga pasar loak yang dikenal dengan Souk Jumaah atau Friday Market. Pasar ini sebenernya tidak hanya buka hari Jumat saja, tapi penjual barang vintage biasanya berdagang hari Kamis malam, Jumat dan Sabtu (Jumat & Sabtu adalah hari weekend di Kuwait).
Rekomendasi tempat makan:
Souk Mubarakiya adalah tempat yang wajib dikunjungi jika sedang di Kuwait. Pasar ini terletak di antara Mubarak Al Kabir, Ahmad Al Jaber, dan Ali Al Salem Streets di Kuwait City. Tempat ini bisa dibilang “sagala aya”, dari mulai pakaian, scarf, sepatu, perfume, fabrics, karpet Persia, dekorasi khas Kuwait, perlengkapan dapur, barang-barang antik, hingga makanan buah-buahan segar, kopi, teh, kacang-kacangan, dll.
Nah, di sini banyak makanan enak dan dijual dengan harga yang sangat terjangkau. Biasanya yang sering kami pesan itu tavuk sis yakni kebab dan lambchop. Kalo suka ikan, ada ikan bakar. Sama satu lagi, kita suka makan bubur Iran (Karis) dengan roti kobus khas Iran di situ, sambil minum chai. Kalo suka makan buah, ada juga kounter-kounter buah potong.

Iranian Kobus bread is one of our favorite food we can find here. It’s cheap, only 20 fils for one bread with the size of big pan pizza.
Yang paling favorit adalah beli delima merah merona pipilan satu gelas gede gitu. Gorengan pun ada beragam: samosa, cabai goreng (ini enak banget, cabe ijo gede digoreng tepung..!), lalu ada gorengan bakwan ala Arab/India. Di pasar ini juga banyak dijual kurma, baklava dan makanan manis dari India semacam gulab jamun, jelebi, dll. Kalo suka masakan India, banyak warung-warung India enak tersebar di daerah pemukiman expatriates.

Two Indian ladies waiting in front of Bakala. India is the second largest population in Kuwait after Egypt
Makanan lokal dengan kelas restoran mewah pun banyak dan bisa ditemukan di Avenues mall pusat perbelanjaan terbesar di Kuwait. Tapi satu hal yang gak boleh dilupain kalo ke Kuwait, adalah makan tom yum terenak di dunia….!!! Asli enak banget. Nama restorannya: Oriental. Makanan yang dijual masakan Thailand. Semua makanan di resto ini enak-enak, tapi yang recommended dan selalu dikangenin orang-orang yang pernah tinggal di Kuwait adalah tom yumnya ini (astaga ini nulis sambil ngeces, rasanya ada di ujung lidah…! Haha).

Oriental Cuisine: wajib dikunjungi kalo sedang di Kuwait!
Ada juga makanan murah meriah buat pagi-pagi. Biasanya setelah mengantar anak-anak ke sekolah, kami melipir ke warung India, beli chapati hangat dan chai haleeb. Chai haleeb ini adalah teh susu yang direbus dengan rempah-rempah. Satu roti chapati harganya 50 fils atau Rp 1500 dan kari ayam Rp 15000. Plus chai haleeb 100 fils atau Rp 3000. Murah & kenyang!

Chai haleeb or Karak tea is made with condensed milk and cardamom. The concept probably derives from South Asian workers in the region who brought with them their love of milky tea when they came to the Gulf.

Fetir Meshaltet (فطير مشلتت ) is a traditional short crust pastry. It can be eaten hot or cold and is usually served with honey , molasses or cheese.
Tukang fatayer dan meshaltat ini juga biasanya jualan shawarma. Shawarma ada yang pakai roti, ada yang pakai kulit roll gitu, namanya saj. Tentunya yang nikmat ketika saj dimakan pake acar wortel, timun & olive khas Arab. Kalau mau makan shawarma roti, biasanya jajan di IKEA. Mereka punya paketan murah meriah berupa shawarma dan softdrink.

A shawarma restaurant. They put fruits on the top of the meat. One of the guy slices the laham (meat) & other creates saj (similar to kobus bread) from doughs.

Shawarma Saj (meat) yang sangat menggiurkan..!
Tempat belanja lainnya:
Ada banyak mall di Kuwait, antara lain Avenues, Marina Mall, Al Fanar. Mau cari brand ternama apa saja ada. Brand-brand asal Amerika juga sangat mudah ditemukan di sini.

The Souk Sharq is a major shopping center in Kuwait City, Kuwait. The center began as a traditional souq but as the city has undergone investment has expanded into a modernized shopping mall.
Makanan Indonesia
Di sini banyak warung-warung kecil yang jual masakan Indonesia. Biasanya warung-warung ini ada di dalam apartemen. Di Salmiya sendiri mulai banyak warung Indonesia. Dari jualan bakso, siomay, sate ayam, sate kambing, gado-gado, gorengan, dll. Warung resmi sendiri hanya ada satu namanya Matam Mama Lala, ada di daerah Fahaheel. Saya bilang resmi karena punya license berbentuk restoran. Makanan yang dijual lebih variatif, ada menu buffet juga.
Mencari bahan masakan dan bumbu masakan Indonesia atau Asia juga relatif mudah. KIta bisa pergi ke Kuwait City atau order dari teman-teman Indo yang berjualan bahan-bahan masakan Indonesia. Salah satu tempat favorite kami adalah supermarket Ambassador. Ambassador terletak di Kuwait City, kira-kira 20 menit perjalanan dari areal pemukiman kami. Di sini terdapat deretan toko-toko yang menjual berbagai macam barang.
- Cashier guy in a grocery store with some Indonesian stuffs: “One telor asin and two terasi, all 1.2 KD.”
Kalo mau ngebayangin, bayangin aja perpaduan antara Pasar Baru Jakarta dan Pasar Blok M-Melawai. Ada toko kain, tukang jahit, toko elektronik, warung serba ada, warung makan, tempat cetak foto, tukang cukur, toko taneman, agen tour and travel, money changer, dll. Kaum pendatang dari India tampak mendominasi, persis seperti perkampungan India.
——
Blog/ Web: pinodita.com/dita/. Untuk pengalaman tinggal di Kuwait bisa baca di arsip tahun 2007-2009: pinodita.blogspot.com. Our art: pinoditart.blogspot.com. Our kitchen: yummy-corner.blogspot.com. Instagram dan Twitter: @ditut @pinot. Vine: @dita @pinot . Facebook: Neverland Drawing Pad Journey.
All images, pictures, paintings, and drawing created by Dita and Pinot – some part of their #7yearsinq8 project. Some other images not owned by pinodita are directly linked to the URLs images.
gambar sketsnya keren-keren mba, jadi ngebayangin tempat aslinya….
LikeLike