Lima bulan setelah menikah, tepatnya di tahun 2008, saya merantau ke Stavanger, Norwegia. Suami saya, Rizal, sudah lebih dulu berada di sana untuk ambil master degree-nya dan Alhamdulillah mendapatkan pekerjaan tetap. Dan terdamparlah kami di sini selama hampir 14 tahun lamanya 😄
Saya suka Stavanger karena penduduknya sedikit dan semua serba bersih serta teratur. Dengan 4 musimnya yang membuat hidup menjadi lebih berwarna. Air bersih yang berlimpah (minum dari tap water). Alamnya yang luar biasa indah dan tentunya udara yang sangat segar. Alhamdulillah 🙏
Di sini semua serba mahal, apalagi ketika kami mau makan di luar, tidak seperti di Indonesia yang sedikit-sedikit tinggal jajan. Variasi makanan halal pun terbatas. Waktu shalat pun sangat menantang, karena berubah setiap musimnya. Bahasa yang digunakan di sini adalah bahasa Norwegia (Norsk), jadi kami harus belajar dari awal lagi untuk bisa berkomunikasi dengan pribumi. Sebetulnya bahasa Inggris bisa juga digunakan, tapi lebih enak kalau pakai Norsk.
Di sini keindahan alamnya luar biasa, dari mulai pantai, hutan dan gunung semua bisa dinikmati dalam jarak yang tidak jauh dari rumah. Ada Pantai Sola, Monumen 3 Pedang, Hutan Konservasi Arboret, Bukit Dalsnuten, Preikestolen (gunung), Kjerag (gunung), Danau Mosvannet, Sandvedparken (taman) dan lain-lain. Kebetulan kami tinggal di daerah Sola yang hanya 5 menit nyetir ke bandara internasionalnya. Saya suka tinggal di Sola karena kota kecil yang aman dan cenderung sepi. Kami juga suka kemping ketika musim panas tiba, di sini banyak sekali camping site dengan pemandangan yang indah.
Komunitas Indonesia di Stavenger
Komunitas Indonesia yang ada di sini adalah “Indonesian Community Stavanger (ICS)“. Ada juga komunitas muslimnya yg bernama “Keluarga Muslim Indonesia Stavanger(KAMIS)”
Bipolar Disorder
Di tahun 2009 setelah melahirkan anak pertama kami, Adam, saya didiagnosa Bipolar Disorder. Hari-hari yang sangat berat bagi kami saat itu, karena saya harus dirawat selama 6 bulan lamanya dan Rizal di rumah bersama bayi Adam. Kejadian ini berulang di tahun 2015, ketika anak kedua kami lahir. Saya kembali dirawat selama 6 bulan juga, dan Rizal harus menjaga anak-anak di rumah. Saat itu saya masih denial bahwa saya memiliki Bipolar Disorder. Tapi di tahun 2017 ketika saya kembali dirawat, saya mulai memahami penyakit saya ini dan mulai menerima bahwa saya memang sakit.
Alhamdulillah saya bisa lebih stabil dan lebih bisa mendeteksi gejala-gejala yang muncul ketika relaps. Untungnya di sini segala perawatan rumah sakit gratis, ketika dirawat dan harus cek rutin ke poliklinik tidak perlu bayar sepeser pun. Saat ini saya juga mengikuti terapi musik dan paduan suara yang diadakan oleh poliklinik psikiatri.
Road Trip Norge Summer 2020
Musim panas Juli 2020 lalu kami sekeluarga berkeliling Norge (tepatnya setengah bagiannya) dengan mobil dan bermalam di berbagai macam tempat (camping, hytta/kabin, atau hotel/penginapan) selama sebulan penuh.
Rizal sudah dari jauh hari membuat itinerary perjalanan dengan sangat rapi yang disponsori oleh APR Tour & Travel (ini adalah nama yang selalu dipakai Rizal ketika membuat rencana perjalanan, diambil dari inisial nama Adam dan Adia, hehehe…).
Kami baru benar-benar mulai packing 2 hari sebelum berangkat karena sebelumnya banyak kesibukan, termasuk mencari perlengkapan yang kurang. Alhamdulillah semua beres di hari H dan barang-barangnya hampir seperti pindahan rumah 😅. Kali ini kami menyewa mobil Skoda Octavia dari www.avis.no dengan harga yang cukup murah, dan menambahkan roof top yang kami punya di atasnya untuk bagasi tambahan. Setelah berjuang memasukkan semua barang yang ada, akhirnya kami bisa berangkat.









Berikut saya share beberapa list perlengkapan untuk camping yang mempermudah kehidupan kami mengelilingi Norge…!
Menjadi Vlogger 😀
Mungkin ada yang bertanya-tanya, kenapa sih aku sampe repot-repot bikin video dan akhirnya mau jadi vlogger di YouTube?
Jadi… beberapa waktu yang lalu, aku dan para sahabat di grup WhatsApp yang kami namakan “Pesohor Astro” (yang isinya adalah almamaterku di Astronomi ITB dengan berbagai tahun angkatan sebagai anggotanya), awalnya kami melakukan diskusi tidak penting seperti biasaa 🙂 membahas tentang postingan salah satu anggota tentang info kelas online yang akan mengupas “tips bagaimana cara dapat uang di youtube”.
Sampai akhirnya obrolan kami tiba ke satu bahasan yang sudah mengarah ke serius, dan aku, juga beberapa teman lain yang terutama tinggal di luar negeri, kena todong untuk membuat video di youtube mengenai kehidupan sehari-hari kami.
Awalnya aku skeptis, dengan alasan aku itu ga videogenic dan cenderung pemalu. Tapi setelah dikompori oleh beberapa orang dengan segala cara, akhirnya aku jadi termotivasi untuk mengikuti saran mereka, dengan syarat mereka membantu dalam hal penentuan konten dan sebagainya. Dan mereka setuju.
Dan catat ya, video ini tidak kubuat khusus hanya untuk karena mau mendapatkan uang via youtube, walaupun kalau itu terjadi ya Alhamdulillah hehe, tapi lebih memenuhi request para sahabat dan akhirnya terpikirkan konten edukasi yang ingin aku sampaikan di dalamnya, yaitu sekalian belajar bahasa Norway bareng sambil jalan-jalan seru.
Yang juga penting bahwa video ini spesial kupersembahkan untuk keluarga tercinta dan para sahabat tersayang di Indonesia yang belum bisa menginjakkan kakinya ke Norwegia. Dan tentu saja untuk mereka mengobati kangen sama aku, hehehe..
Doanya, semoga suatu saat bisa mengunjungi kami di sini..Aamiiin! Teman-teman mamarantau juga bisa melihat beberapa video lainnya tentang pengalaman kemping dan suasana selama road trip kami di YouTube LouiandLove atau klik linktr.ee/Louiandlove ya!
Setelah baca postingan Ayu jadi pengen berlibur ke Norwegia deh 🙂 Nonton videonya juga bagus bangett alam Norway.
LikeLike