Nurul Asyifa Munawar – ๐—ฆ๐˜†๐—ถ๐—ณ๐—ฎ – ๐—ง๐—ฟ๐—ฎ๐˜ƒ๐—ฒ๐—น ๐—ฉ๐—น๐—ผ๐—ด๐—ด๐—ฒ๐—ฟ. Indonesian Living in Switzerland, accompanying her husband pursuing a Ph.D. in ETH Zurich. Syifa loves photography, explores her current country and also makes youtube aboutย travel inspiration in Switzerland

Saya dan suami sudah 4 tahun merantau dari Indonesia, sejak tahun 2016. Sebelumnya kami adalah sahabat sejak berkuliah S1 di ITB. Kemudian kami melanjutkan studi S2 di Inggris, saya di University of Birmingham dan suami di University of Edinburgh. Setelah lulus S2 kami menikah. Saya pindah dari Inggris ke kota Zรผrich, Swiss karena setelah lulus S2, suami langsung meneruskan ke jenjang PhD, dia mendapatkan posisi S3 di ETH Zรผrich. Saya pun ikut mendampingi.

Tentang Zurich

Zรผrich adalah kota terbesar di Swiss dan memiliki airport & stasiun kereta terbesar dan tersibuk di negara ini. Zรผrich merupakan salah satu pusat keuangan terbesar di dunia dan ibukota keuangan Swiss. Karena itu, tidak mengherankan bahwa kota ini sering dicap sebagai kota termahal dunia.

Foto di atas saya ambil dari lantai teratas St. Peter Kirche saat musim panas di hari yang cerah, sayangnya ini bukan tempat yg bebas untuk dimasuki, saya ke sana saat tour bersama women integration course.

Suasana Winter di Kota Zรผrich. Tahun ini salju lebih sedikit turun dibandingkan tahun kemarin. Salju yang turun di perkotaan Swiss seperti di Zurich, biasanya hanya turun sebentar dan tidak tahan lama, maksimal 1-3 hari. Berbeda dari salju2 yang turun di desa dan pegunungan Swiss, mereka awet dan tahan selama berbulan-bulan.

Kota lokasi film Crash Landing On You ini terkenal dengan gaya hidup dan belanja mewah. Akibatnya harga apapun di sini mahal-mahal, kecuali air minum, terdapat 1200 water fountain tersebar di kota ini siap minum.

Objek wisata di Zurich diantaranya ; Zurich Bahnhof, Bahnhofstrasse, Old town, Lindenhof Hill, Munsterbrucke, Lake Zurich. Rata-rata terkonsentrasi di pusat kota (zona 110) bisa jalan kaki atau naik tram dgn harga tiket transport 24jam, 8.8chf 133ribu rupiah/orang.

Hal yang Paling Disukai Selama Tinggal di Zurich

1. Transportasi Umum

Kendaraan umum di sini bersih, nyaman dan sangat tepat waktu, jarang sekali telat. Jarak antar kota pun tidak begitu jauh; dari Zurich ke Luzern, Bern, dan Basel dapat ditempuh 1 jam dengan kereta. Penduduk disini biasanya hanya membayar setengah dari harga tiket transport, karena berlangganan half-fare card seharga 185 chf yang bisa diperpanjang setiap tahun.

2. Suasana kota dan alamnya indah, bersih, dan kualitas airnya terjamin.

Kota-kota di Swiss, terutama di Zurich sangat bersih, bisa dibilang hampir tidak ada sampah di jalan, danau-danaunya pun airnya sangat bersih dan jernih. Selain itu Swiss juga terkenal dengan keindahan alammya yang dramatis, pedesaan dan gunung alpennya pun mudah dijangkau dengan bus, kereta ataupun kereta gantung. Kualitas airnya pun terjamin aman, tidak perlu khawatir minum air keran disini. Di kota Zurich tempat saya tinggal terdapat 1200 air mancur siap minum.

3. Lokasi negara sangat strategis, diapit oleh berbagai negara.

Jika kita lihat di Google Maps atau peta, lokasi Swiss diapit oleh berbagai negara, diantaranya Prancis, Jerman, Italia, Leichesten, dan Austria. Dalam beberapa jam perjalanan kita dapat sampai di Negara lain.

Contoh; dari Kota Geneva, Swiss ke Annecy, Prancis hanya 2 jam dengan bus. Saya dan suami pun suka berlanja kebutuhan sehari hari di kota perbatasan di Jerman yg hanya 1 jam dari Zurich, karena harga barang dan makanan di Jerman jauh lebih terjangkau dari Swiss. Untuk lebih lengkap/detailnya mengenai enaknya tinggal di Swiss bisa ditonton di youtube saya di sini ya.

Tantangan Selama Tinggal di Kota Zurich

1. Serba mahal

Hal yang paling sulit diterima ketika pindah ke sini adalah mahalnya semua harga dibandingkan dengan negara tempat saya tinggal sebelumnya. Apalagi saya tinggal di Kota Zurich, kota termahal di Swiss.

Saya kaget mengetahui harga nonton di bioskop untuk film berbahasa inggris di sini mencapai 20 Swiss Franc /orang (chf = swiss franc), 1 chf sekitar 17000 IDR. Harga makanan yang paling mahal di Supermarket Swiss adalah daging sapi harga sekilonya disini 25-75 chf per kg (384-1,1 juta/ kg) sedangkan di negara tetangga, Jerman hanya 6,5-12 euro per kg. Harga makan di restaurant biasanya diatas 60 chf untuk berdua, harga kebab termurah pun di swiss diatas 15 chf. Belum lagi harga apartemen studio di kota diatas 1000 chf/ bulan, kita wajib bayar iuran TV walaupun kita tidak pakai 400 chf/ tahun dan tiap bulan harus bayar asuransi diatas 350 chf/orang.

2. Kendala Bahasa

Di Swiss terdapat 4 bahasa official, yaitu Jerman, Prancis, Italia, dan Romansh. Kota Zurich terletak di wilayah Swiss yang berbahasa Jerman, walaupun demikian untuk sehari2 orang lokal berbicara dengan dialect Swiss-Jerman. Awal mula ke sini saya tidak mengerti dengan bahasanya (sampai sekarang saya masih belajar) beberapa orang disini sangat tersinggung jika kita berbicara dengan mereka langsung menggunakan bahasa Inggris.

3. Orang lokal cenderung tertutup, toko-toko tutup di hari libur dan Minggu, sedikit pilihan.

Hal menantang ketiga yang saya alami selama tinggal di Swiss adalah orang local cenderung tertutup; rata-rata tidak suka dengan kebisingan/ keributan, butuh proses untuk bergaul dengan mereka, yang pasti kita harus berbicara dengan bahasa Jerman.

Berbeda dengan di UK, salah satu negara surganya belanja, banyak sekali pilihan toko dan barang, toko-toko di Swiss pilihannya sangat terbatas di Swiss hanya ada 3 jenis Supermarket utama yang paling sering ditemui, yaitu Coop, Migros, dan Denner. Supermarket tambahan yang biasanya ada di kota besar, yaitu Aldi dan Lidl. Semua toko pukul 20.00 malam sudah tutup dan setiap hari libur dan hari Minggu supermarket tutup. Untuk lebih lengkap/detailnya mengenai kendala tinggal di Swiss bisa ditonton di YouTube saya berikut.

Keindahan Pemandangan Alam di Swiss

Zermatt – Desa bebas kendaraan bermotor terletak di Swiss Kanton Valais yang dapat ditempuh 3,5 jam naik kereta dari kota Zurich. Dari sini kita bisa melihat puncak Gunung Matterhorn.

Gunung Matterhorn
Suasana desa Zermatt saat musim gugur

Bangunan di atas adalah Chalet yang merupakan rumah tradisional Swiss. Bangunan-bangunan tua yang mendominasi desa Zermatt terbuat dari larch, pohon konifer, banyak ditemukan di daerah dingin belahan bumi utara. Kaya akan getahnya dan kayunya sangat tahan terhadap hama. Paparan sinar matahari dan cuaca bertahun-tahun menggelapkan kayu membuat warnanya menjadi hitam. Akibatnya, bangunan menjadi jauh lebih efektif dalam menyerap dan menyimpan panas.

Lauterbrunnen

Desa bak negeri dongeng, yang terdiri dari 72 air terjun, destinasi wisata wajib bagi para turis di Swiss, saya suka dengan desa ini karena jika menggunakan Swiss Day Pass atau travel pass kita gratis naik funicular (kereta gantung) dan cable car (biasanya naik cable car/funicular ada tambahan biaya) ke Gimmewald dan Murren yang merupakan desa di atas tebing Lauterbrunnen.

Jangan lupa untuk mencoba makanan khas Swiss yaitu cheese fondue.

Makanan khas Swiss Cheese Fondue di Lauter Brunnen

Gunung Bettmeralp dan Gunung Rigi

Gunung Bettmeralp terletak di Kanton Valais. Gunung Rigi terletak di dekat kota Luzern, kota tercantik di Swiss. Gunung Rigi terkenal sebagai the Queen of Switzerland Mountain. Dua gunung ini favorit saya di Swiss karena selain pemandangannya yang indah, kita tidak perlu tambahan biaya untuk naik ke puncak gunungnya, gratis dengan swiss day atau travel pass, biasanya untuk ke puncak gunung di Swiss kita perlu tambahan biaya.

Suasana winter di Bettmeralp

Desa Grindelwald

Grindelwald, salah satu desa gunung terbesar di Jungfrau Region. Lokasinya hanya 38 menit naik kereta dari Lauterbrunnen, di sini suasana lebih ramai turis dan banyak pertokoannya. Pemandangannya sangat indah dan dramatis karena desa ini dikelilingi berbagai gunung. Di luar pusat desa, terdiri dari chalet-chalet di padang rumput berbukit, tersebar di area yang cukup besar. Di Grindelwald kita dpt berkunjung puncak Grindelwald First, banyak aktivitas outdoor yang bisa dilakukan disana. Sayangnya kesana tidak dicover day/travelpass. Harga return ticketnya 72chf, 634 ribu/orang (disc 50% u/travelpass).

Foto ini diambil pada akhir April, saat musim semi dimana rerumputan berwarna hijau, cuaca sejuk dan salju di gunung masih ada dan tampak jelas.

Mรผrren

Salah satu desa yang menggambarkan desa sempurna di Pegunungan Alpen Swiss: tidak ada mobil, gunung di sekelilingnya, dan lereng serta hutan hijau. Pemandangan inilah yang kita lihat sesampainya di Desa Mรผrren setelah perjalanan 40 menit di udara dengan gondola lift.

Desa kecil & tertinggi di Jungfrau Region ini sangat cocok untuk pendaki, keluarga atau siapapun yang mencari ketenangan & kedamaian di Alpen. Saat winter di sini terdapat banyak salju.

Museum Einstein

Museum favorit saya di Swiss, di museum ini kita bisa melihat sejarah Albert Einstein, ilmuwan terkemuka dunia, penemu teori relativitas, peraih nobel fisika yang tinggal dan bersekolah di Swiss, riwayat hidupnya dari lahir hingga akhir hayatnya diceritakan dengan jelas di Museum ini.

A must-visit museum in Switzerland, Museum of Einstein, the worldโ€™s most prominent scientist. Einstein’s Inventions best known for his theory of relativity and the equation E=MC2, which foreshadowed the development of atomic power and the atomic bomb. He won the Nobel Prize for Physics in 1921 for his explanation of the photoelectric effect. Einstein is generally considered the most influential physicist of the 20th century.

Museum ini terletak di Kota Bern, 1 jam dari Kota Zurich dengan kereta. Tempat wisata terindah di swiss lainnya dapat dilihat di Youtube saya berikut.

Aktivitas di Zurich

Aktivitas saya selama tinggal di sini adalah mengikuti sekolah bahasa Jerman program dari pemerintah kota Zurich terdiri dari level A1 hingga B1, kelas yang saya ikuti adalah khusus untuk wanita dan menyediakan tempat penitipan anak.

Bersama teman-teman di kelas bahasa Jerman

Kemudian, saya juga mengikuti sekolah integrasi yang dikhususkan untuk seluruh wanita yang berada di kota Zurich. Rata2 yang ikut kelas ini adalah para istri dari suami yang bekerja di Kota Zurich. Salah satu aktivitasnya berkunjung ke Balai Kota Zurich menonton rapat parlemen pemerintah kota Zurich. Dari kedua sekolah tersebut saya mendapatkan teman dari berbagai negara.

Di waktu senggang saya juga membuat youtube channel – Syifa in Switzerland Vlog – seputar kehidupan dan informasi destinasi wisata di Swiss.


Semua foto adalah karya Syifa – pengalaman Syifa di Swiss dapat diikuti di Instagram: @syifa_in_switzerland dan Youtube: Syifa in Switzerland Vlog.

7 thoughts on “Merantau di Zurich

  1. Salam kenal mbak..tahun 2018, sy pernah travelling ke Swiss, emang indah dan damai banget alamnya..cuma ga sempet ke Lauterbrunnen, waktu itu hanya Luzern dan Mt Titilis. Some other day, pingin lagi ke Swiss..hee

    Like

  2. duhh…makasih blognya sangat informatif dan pic nya indah2 ๐Ÿ˜‰ semoga tahun depan pandemic cepat berlalu,, tak sabar ingin berkunjung ke lauterbrunnen, izelwalt dan murren.amin3x

    Like

Leave a reply to Atin Cancel reply