AmelAmalia Siregar- Ibu rumah tangga yang baru punya 1 anak perempuan umur 6 bulan, Pecinta art, craft, design & photography. Sedang merintis bisnis editing design foto keluarga atau personal yang dicetak di Lacquer khas Vietnam, dengan nama Mel Lacquer Project.

Amel dan Keluarga

Saya Amalia Siregar, Lahir 6 Juni 1982 tinggal & besar di Bandung, lahir dari bapak orang Batak dan Ibu orang Sunda. Saya & suami lulusan Desain Produk ITENAS, ketemu & berjodoh karena sama-sama bekerja di bidang desain sepatu. Sebelum menikah, saya pernah bekerja di Reebok IDC di Tangerang dan terakhir di BEBOB shoes sebagai designer sepatu wanita di Bandung. Suami saya, Yosse, sudah malang melintang di industri sepatu di Indonesia semenjak lulus kuliah dan saat ini bekerja sebagai Adidas Footwear Designer.

Mel Lacquer Project.jpg
Mel Lacquer Project

Enam bulan setelah calon suami pindah & bekerja di Vietnam (masih calon karena belum sah menikah) – pada Desember 2010, kami menikah dan saya langsung diboyong ke negara Republik Sosialis Vietnam ini tepatnya di kota Ho Chi Minh atau lebih dikenal dengan Saigon. Setelah 5 tahun menikah, Alhamdulillah tahun kemarin kami baru dikaruniai anak perempuan.

Amel, Yosse & RIndu di Nguyen Hue
Amel, Yosse, dan bayi mungil: Rindu.

Kehidupan di Ho Chi Minh City

Awal pindah ke Ho Chi Minh City ini tidak terlalu sulit untuk kita beradaptasi, karena dari lingkungan hampir mirip dengan Indonesia, dengan suhu udara yang cenderung panas dan lembab. Cuaca di Ho Chi Minh City rata-rata berkisar di 25°C-35°C.

Patung Ho Chi Minh
Ho Chi Minh statue. Hồ Chí Minh, born Nguyễn Sinh Cung, also known as Nguyễn Tất Thành and Nguyễn Ái Quốc, was a Vietnamese Communist revolutionary leader who was prime minister and president of the Democratic Republic of Vietnam.

Yang menarik dari negara ini, suhu di utara & selatan Vietnam berbeda, di utara memiliki 4 musim sedangkan selatan 2 musim. Jadi saat musim dingin di utara, berimbas pada suhu di selatan (Ho Chi Minh City) lebih dingin dari bulan biasanya bisa sekitar 18°C-25°C. Kalau mau jalan-jalan ala-ala winter pake coat & syal bisa berkunjung ke Hanoi di akhir tahun.

vietnammapwithcities1

Kota ini tidak seperti Jakarta banyak gedung tinggi dan mall dimana-mana. Mall di kota ini bisa dihitung jari dan tidak sebesar mall di Jakarta bahkan bisa dibilang sepi pengunjung mall. Tapi yang saya salut dari kota ini tempat rekreasi outdoornya difasilitasi dengan baik; sebagai contoh, taman terbuka di tengah kota bisa digunakan warga untuk berkumpul, piknik, olahraga, dll. Sering saya lihat di taman-taman tersebut sekeluarga bawa kompor kecil dan makanan saat akhir pekan atau anak mudanya berkumpul latihan menari dan bermain musik.

Downtown HCMC

Nguyen Hue Pedestrian Street at night
Suasana downtown HCMC

Di kota ini, bangunan peninggalan kolonial Perancis masih dilestarikan, bahkan gedung dan apartemen tua di tengah kota sekarang ini banyak dialih fungsikan oleh anak muda menjadi café dengan interior unik & menarik.

Gambar-gambar propaganda ini bisa dilihat disetiap sudut kota ini. Sebagai negara sosialis mereka mempergunakan media komunikasi kampanye pemerintahan dengan gaya propaganda.

Propaganda Poster
Poster propaganda

Sepeda motor adalah transportasi utama di Vietnam. Jadi jangan heran saat lihat penumpangnya macam-macam, bisa dari orang dewasa, anak-anak, binatang, pohon, kulkas, mesin cuci, kasur, sampai lemari pun bisa diangkut menggunakan sepeda motor.

lalu lintas Saigon

3030483-slide-hoolahoops

Segala macam jenis motor ada di sini, sampe-sampe suami saya beli motor Honda Chaly keluaran tahun 80an, kita kasih nama Bulao. Motor ini biasanya dipake nenek-nenek untuk pergi ke pasar, karena hanya 50 cc, jadi jalannya pelan dan tidak bisa ngebut serta tidak perlu punya SIM untuk pake motor ini ke jalanan. Menurut teman saya proses bikin SIM untuk ekspatriat disini ribet dan ada ujiannya, tidak bisa hanya mengkonvert SIM Indonesia menjadi SIM lokal sini.

Suami & Chaly
Suami dan Chaly

Lalu jangan tertipu kalau lihat perempuan-perempuan yang mengendarai motor selintas seperti menggunakan hijab (full cover dari tudung kepala, helm, masker, kacamata, jaket, sarung tangan, rok penutup kaki, kaus kaki & highheel) tapi saat motor diparkir, mereka buka semua penutup covernya tinggal tanktop & rok mini. Alasannya cuma karena takut kulitnya menghitam kena sinar matahari 😀

motor-bike-rush-hour-ho-chi-minh-city-vietnam
Motorbikes at Rush Hour, Ho Chi Minh City

Sudah Hampir 6 tahun saya tinggal disini yang paling sulit yaitu bahasa Vietnam. Tulisannya latin tapi cara baca dan intonasi beda, artinya akan beda juga. Kalau kita dengar orang sini ngobrol, terdengar seperti orang yang lagi berantem dengan tone suara yang tinggi. Sejauh ini bahasa Vietnam yang saya kuasai hanya bahasa taksi, bahasa tawar menawar di pasar (yang ini penting untuk ibu-ibu, haha).

Menurut saya negara ini surganya sayuran dan buah-buahan, karena yang dijual di pasar tradisional dengan kualitas baik dan harganya murah. Musim mangga bisa sepanjang tahun, jadi bisa ditemui chi oi (“ibu-ibu” dalam bahasa Vietnam) di jalanan berjualan mangga potong lengkap dengan garam cabai bubuknya. Vietnam ini pemakan sayuran segar, dan daun-daunan yang di Indonesia seringnya tumbuh di pinggir kali, di sini ternyata jadi pelengkap dalam sup ikan, dan enak ternyata.. haha.

Benh Thanh Market .JPG
Benh Thanh Market

Hari Besar Vietnam

Hari besar Vietnam yaitu Tet Holiday atau Chinese New Year atau imlek di Indonesia. Libur nasional selama 3 hari, tapi sebenarnya warga sini merayakan Tet Holiday ini bisa hingga 2 minggu. Hari libur ini semua perkantoran & toko libur, seperti lebaran di Indonesia, warga sini punya tradisi mudik juga untuk kumpul keluarga, jalanan di kota sepi dan tidak ada restoran yang berjualan. Biasanya 1 minggu restoran & toko-toko tutup.

Menjelang Tet tiba, pemerintah mempercantik jalanan dan kotanya dengan dekorasi warna merah dan kuning, dekorasi Bunga Aprikot Kuning atau Hoa Mai yang menjadi simbol Tet.

Setiap tahunnya kota Ho chi minh merayakan Tet dengan mendekorasi jalan Nguyen Hue menjadi taman bunga yang cantik didekorasi sesuai lambang tahun china. Pengunjung yang datang berdandan cantik dan berfoto dengan pakaian tradisional Vietnam, disebut Ao Dai. Juga ada book corner & poster-poster sejarah tentang Vietnam.

img_42251
Tet is Vietnamese New Year and is the most important festival and public holiday in Vietnam. An example of Tet being the definitive Vietnamese holiday is that ‘Tet‘ itself means ‘festival‘ and is the shortened version of ‘Tết Nguyên Đán’, which is Sino-Vietnamese for ‘Feast of the First Morning of the First Day’.

Warga Indonesia di HCMC

Saat pindah ke sini, suami bertemu dengan warga Indonesia yang bekerja di salah satu pabrik sepatu di Dong Nai. Dari beliau ini kita bergabung dengan Masyindo (Perhimpunan Masyarakat Indonesia) Ho Chi Minh City.

Warga Indonesia di Ho Chi Minh City ini sekitar 400 orang. Banyak kegiatan warga Indonesia disini dari keagamaan sampai olahraga. Untuk Muslim ada pengajian Nurul Hikmah untuk ibu-ibu Indonesia yang dilakukan setiap hari rabu, perkumpulan agama lainnya pun ada dan semua kegiatan biasanya dilakukan setiap seminggu 1 kali. Kegiatan olaharaga ada badminton, futsal, tennis, dll.

Masyindo punya kegiatan keluarga Indonesia namanya Pesta Rakyat & Pasar Senggol yang biasanya diadakan setahun sekali dalam rangka 17 Agustus. Acara tersebut ajang warga Indonesia dari lingkungan HCMC dan provinsi sekitarnya untuk berkumpul di isi dengan bazzar, berjualan makanan Indonesia, permainan tradisional Indonesia, dll.

Ibu2 Pengajian Nurul Hikmah Sesi Foto Bersama
Ibu-ibu Pengajian Nurul Hikmah Sesi Foto Bersama

Info lebih lanjut tentang warga Indonesia di HCMC: Website Konsulat  Jenderal RI di HCMC dan Website Masyindo HCMC.

Lalu untuk yang Muslim, Alhamdulillah, selama hampir 6 tahun tinggal di negara ini kami tidak menemukan kesulitan dalam beribadah. Setiap Ramadhan tiba masjid-masjid menyediakan buka bersama gratis dan shalat tarawih. Shalat Idul Fitri atau idul adha dilaksanakan jam 9 pagi, ceramah biasanya 2 bahasa, bahasa Vietnam dan Melayu. Ada 3 mesjid yang mudah dijangkau dan terletak ditengah kota yaitu :

  1. Musulmane Mosque, 66 Dong Du, Q.1. HCMC (sebelah Hotel Sheraton)
  2. Al-Rahim Mosque, 45 Nam Ky Kho Nghia, Q.1 HCMC
  3. Jamiul Islamiah Mosque, 459B Tran Hung Dao, Q.1 HCMC

Dong Du Mosque HCMC

Di sekitar masjid-mesjid ini pasti ada rumah makan halal, biasanya RM Malaysia, Turki, India atau Vietnam.

Traveling di Vietnam

Pariwisata di Vietnam ini mudah, murah dan menarik, Transportasi menuju tempat wisata di Vietnam mudah dijangkau karena sudah diakomodir oleh pemerintah. Travel agen di Ho Chi Minh City ini mudah dicari, tinggal datang ke Pham Ngu Lao, backpacker area di distrik 1. Agen-agen tersebut menawarkan jasa pesan bis, kereta, pesawat sampai paket tour keliling Vietnam. Untuk pilihan Bis dan kereta di Vietnam ada sleeper bus atau sleeper train. Jadi nyaman banget untuk perjalanan yang lebih dari 5 jam.

blog-beer-street

Dari Utara Vietnam sampai selatan yang pernah dikunjungi dan paling kami suka yaitu Sapa & Hoi An.

Sapa. Letaknya di Vietnam utara dekat dengan perbatasan China. Untuk mencapai ke sana dari Ho Chi Minh City terbang dulu ke Hanoi sekitar 2 jam, lanjut dengan kereta malam (sleeper train) 10 jam menuju Lao Cai, tiba di Lao Cai jam 8 pagi lanjut dengan bis atau mobil  kira-kira 1 jam akan tiba di Sapa. Tapi sekarang ini setelah dibangun highway dari Hanoi menuju Sapa hanya 6 jam saja dengan menggunakan Bis.

Sapa merupakan lokasi tertinggi di Vietnam, setiap akhir tahun suhunya bisa mencapai 1ºC dan sudah 2 tahun ini turun salju.

  Penduduk asli Sapa yaitu etnis Hmong dengan busananya yang khas.

Yang menarik menurut saya dari Sapa yaitu sawah-sawah di lereng bukit dan terasering, udaranya yang sejuk, dan penduduk etnisnya yang unik. Saat di sana saya menginap disalah satu hotel yang balkonnya menghadap ke pegunungan, lokasi di lereng bukit dan dengan awan yang silih berganti seolah-olah saya sedang berada di atas awan dan saat pagi hari berkali-kali pelangi muncul dari balik gunung dengan jelasnya.

hinh-anh-sapa-1
Sapa

Jika sudah di sana bisa pilih tour yang kita suka bisa mengunjungi Hmong Village yang menyajikan culture etnis mereka dan juga pertunjukan tari-tarian tradisional. Kalau suka wisata sport bisa trekking, biking atau hiking ke gunung Fansipan, gunung tertinggi di Vietnam.

Hoi An. Letaknya di Vietnam tengah. Untuk mencapai ke sana, dari Ho Chi Minh City terbang ke Danang sekitar 1 jam 30 menit, lanjut dengan Taxi sekitar 45 menit ke kota Hoi An. Hoi An merupakan kota tua yang di akui UNESCO sebagai salah satu world heritage. Kota yang didominasi bagunan tua campuran asitektur Perancis, Vietnam, China dan Jepang. Bangunan bernuansa rustic dan berwarna kuning, ciri khas dari Vietnam cocok untuk yang hobi photography kota ini menarik dari segala angle.

424283_10150620123313392_1242769865_n

Untuk menikmati Heritage Hoi An Tour tinggal beli tiket seharga VND90,000 bisa masuk ke area yang dilestarikan. Yang paling terkenal dari kota ini adalah The Japanese Covered Brigde atau “Lai Vien Kieu” dalam bahasa Vietnam. Jembatan yang dibangun di abad ketujuh belas. Selain jembatan ini ada bangunan tua yang umurnya sudah berabad-abad tahun dan masih kokoh, di balik bangunan tua tersebut ada sejarah dari pemilik bangunan tersebut. Kalau capek jalan kaki berkeliling di kota tua ini, bisa juga sewa sepeda ontel dengan harga VND 20,000 per harinya.

Malam hari kota ini dihiasi warna warni lampu lampion juga hiburan malam dari warga lokal dengan bernyanyi dan tarian di alun-alunnya.

Makanan Favorite di Vietnam

Pho, makanan paling terkenal dari Vietnam. Mie beras dengan kuah kaldu sapi (Pho Bo) atau Ayam (Pho Ga) dicampurkan dengan potongan daun-daunan segar. Pho dinikmati warga sini bisa untuk makan pagi, siang atau malam. Kesulitan kita sebagai muslim di negara ini yaitu tidak bisa menikmati makanan street food sembarangan, karena sumber protein pokok disini yaitu babi. Alhamdulillah, teman saya memberi info ada Pho Halal disini namanya Pho Muslim di 459B Tran Hung Dao, lokasinya belakang Mesjid Jamiul Islamiah. Penjualnya keturunan Champa dari provinsi Châu Đốc yang warganya mayoritas muslim. Setiap weekend sudah menjadi menu wajib saya, suami & kawan-kawan sarapan pagi di sini.

Pho Bo & Caphe Sua Da

IMG_2205
Pho Muslim
10943410_649322191860256_790645866_n
Ada juga banh mi yang berarti “roti” dan juga dikenal dengan “Vietnamese Sandwich” yang wajib dicoba. Biasanya berisi daging, pickles dari wortel, timun, daikon, dan daun ketumbar – namun, khusus yang Muslim,  ada baiknya memperhatikan kehalal-annya.

Kopi Vietnam, minuman paling terkenal di Vietnam. Disini kita bisa menikmati kopi dimana saja dari kopi yang dijual chi oi pake motor sampe minum kopi di café milik brand terbesar di Vietnam namanya Trung Nguyen. Cara menyeduh kopi disini menggunakan dripper yg berbentuk cangkir dari bahan alumunium dan disimpan diatas cangkir kopi. Yang paling khas yaitu Caphe Sua Da atau es kopi susu,. 1 gelas isinya 1/3 susu kental manis, 1/3 ekstrak kopi, sisanya es batu. Cara menikmatinya tunggu sampe es batu sedikit mencair supaya tidak kopi terlalu kental.

img_0002
Segar!

Kopi Vietnam ini jenisnya robusta rasanya lebih pahit dari kopi Indonesia , kalau menurut saya kopi di sini tidak membuat lambung saya perih. Setelah saya mencicipi kopi Vietnam ini tidak ada bandingannya daripada kopi francise Amerika yang rasa kopinya berkurang karena terlalu banyak susunya.

Ada juga Banh Knot ini makanan favorit saya, semacam bakwan dari tepung beras dengan potongan udang diatasnya. Cara makannya digulung dengan daun2an segar khas Vietnam, celup dalam saus campuran jeruk & cabe.

banh-khot-goc-vu-sua

Sebagian besar makanan Vietnam ini disajikan dengan daun-daunan segar untuk digulung dimakanan atau dimasukan dalam sup panas, Daun wajib dalam setiap masakan Vietnam yaitu daun ketumbar yang aromanya menyengat, lidah saya masih belum bisa menerima aroma daun tersebut.

Yuk, jalan-jalan ke Saigon!


Sebagian foto pada laman ini terhubung dengan image asli gambar, dan selebihnya adalah karya Amel dan keluarga.

Instagram : @ameliorative. Foodblog : www.foodwalks.tumblr.com

Mel Lacquer Project : https://www.etsy.com/shop/MelLacquerProject

15 thoughts on “Merantau di Ho Chi Minh

  1. halo mba Amel. Mba Amel disana kerja juga ya? work permitnya disana gimana ya mba prosesnya? soalnya pertengahan agustus ini aku rencana pindah ke Vietnam karena ada tawaran pekerjaan. excited bgt tapi agak nervous juga sih. komunitas orang indonesia gak terlalu banyak ya disana. minta info dan tips tinggal disana ya mba, kan mba udah 6 tahun tuh lumayan lama tinggal disana 🙂

    terima kasih mba Amel.

    Like

    1. Halo mba Mega.. yg kerja suaminya ato mba meganya? Kalo aku ikut suami krn suami yg kerja. Working permit semua diurusin dr kantor. Tapi gampang ko ga ribet urusannya paling dibantu agen disana.

      Mba mega rencana tinggal di Ho Chi Minh ato kota lain? Kalo HCMC lumayan banyak ko orang Indonesianya. Jangan lupa lapor diri ke KJRI disana tar juga ketemu & dikenalin sm warga Indonesia.

      Kalo mau nanya2 email aja ke ameliorative@gmail.com.

      Good luck 🙂

      Like

  2. Halo Mbak Amelia
    Salam kenal, nama saya Hizkia Herry.
    Start bulan Oktober saya akan tinggal di Ho Chi Minh City bersama dgn calon istri saya orang Vietnam.
    Semoga ada waktu bisa bertukar sapa dan saling mengenal sekalian memberikan petunjuk bagaimana beradaptasi dgn kehidupan di Ho Chi Minh City, walaupun saya cukup sering bolak balik Jakarta-Ho Chi Minh City, tetap pasti ada rasa rindu Tanah Air juga.
    Kita bisa bertukar pesan via email di hizkia_herry@yahoo.com atau di Facebook saya ya : Hizkia Herry (email yg sama)

    Like

  3. Bagus sekali artikel nya.. saya sedang explore vietnam khususnya ho chi min dan hanoi.. karna saya dapat tawaran kerja dsana. Boleh tau untuk sewa tempat tinggal (kost) dsana rata2 berapa?

    Like

  4. Hi mbak amelia, mau tanya dong harga sewa apartement di HCMC perbulan’a brapa deket bandara?
    Awal april ini saya akan pindah kerja ke bandara HCMC.

    Like

  5. Halo Kak Amel. Seneng banget baca artikel kaka. Salam kenal ya kak, aku mahasiswa Manajemen angkatan 2014 di FEB Universitas Indonesia. Kebetulan tgl 6-12 maret ini aku ada tugas untuk mata kuliah pemasaran internasional untuk observasi ke negara lain. Nah rencana ditanggal itu aku akan berkunjung ke HCMC. Kakak ada rekomendasi tempat tinggal yang cukup murah tp aman dipusat kota. Karena aku melancong sendiri kesana (wajib sendiri). Mohon sharing nya ya kak Amel. 🙂

    Like

  6. Halo Kak Amel. Seneng banget baca artikel kaka. Salam kenal ya kak, aku mahasiswa Manajemen angkatan 2014 di FEB Universitas Indonesia. Kebetulan tgl 6-12 maret ini aku ada tugas untuk mata kuliah pemasaran internasional untuk observasi ke negara lain. Nah rencana ditanggal itu aku akan berkunjung ke HCMC. Kakak ada rekomendasi tempat tinggal yang cukup murah tp aman dipusat kota. Karena aku melancong sendiri kesana (wajib sendiri). Mohon sharing nya ya kak Amel. 🙂

    Like

  7. Hallo Mbak Amel..salam kenal. Saya Rima. Ini informasinya membantu sekali. Saya ada rencana mau ke Hoi An tapi belum tau harus pakai apa ke kota tsb. Berarti harus ke Da Nang dulu ya? Informasinya bagus …kalau saya mau tanya2 kedepannya boleh ya Mbak? Yeeimakasih

    Like

  8. Assalamu’alaikum Mba Amel, bagus sekali artikelnya.. saya mau tanya2 seputar HCMC? rencana saya akan tinggal di sana selama 2/3 bulan karena ditugaskan dari kantor hanya saja tidak ada orang indonesianya ditempat tujuan saya di HCMC. Apabila tidak menggangu bisa kita ngobrol2 di email saya : wdesnandar@gmail.com
    facebook : Wildan Desnandar (email wildan_kaplun2001@yahoo.com)

    Makasih Mba Amel

    Like

  9. Hallo mbak amel

    saya steve asal dari jakarta, mau bertanya mbak
    jika saya ingin berpindah kewarganegaraan dari Indonesia menjadi warga negara vietnam
    apakah mbak paham prosedurnya?

    Like

  10. Hai mba amel, boleh mnt emailnya saya pengen tanya2 soal kehidupan di Vietnam. Hehe

    Salam kenal ya.. saya firni dari jakarta

    Like

  11. Lagi cari-cari tulisan soal Ho Chi Minh City dan terdampar di blog ini 😀

    Aku selalu ingin merasakan tinggal di luar negeri tapi sejauh ini belum terlihat kesempatannya, hihi. HCMC memang belum semetropolis Jakarta, tapi yang saya suka: kebersihannya lebih terjaga, termasuk sungainya. Trotoarnya lebih walkable. Bangunan-bangunan tuanya lebih terawat. Cuma stress aja kalau harus menyeberang jalan atau naik bus kotanya yang ugal-ugalan kayak Kopaja, hahaha. Seru banget ya mengamati keseharian warga sana dengan sepeda motor.

    Like

  12. Assalamualaikum slm kenal.dr saya kebetulan suami saya kerja di huaseng pabrik sepatu adidas rencana bulan dpn saya sama anak mau di ajak ke sana gmn ya bisa tanY 2

    Like

Leave a comment