FiniGita Trifini  – Previous geophysicist in Schlumberger (Jakarta and Doha), now enjoying life in Abu Dhabi as a full time mom for Rafi (3.5 yo) and Fathir (9 months).

Pengalaman merantau: Aku tinggal di Abu Dhabi sudah 2 tahun, sebelumnya tinggal di Doha (Qatar) selama 2 tahun. Aku ikut suami yang kerja di sini. Kalau di Abu Dhabi gak bisa jadi resident, jadi harus selalu perpanjang family visa setiap 2 tahun. Untuk mengurus visa ke sini bisa langsung ke Embassy di Jakarta.
Established in December 1971, the country UAE (United Arab Emirates) is a federation of seven emirates; Abu Dhabi (which serves as the capital), Ajman, Dubai, Fujairah, Ras al-Khaimah, Sharjah, and Umm al-Quwain.
Anak aku yang pertama lahir di Qatar, dan yang ke-2 baru lahir di Abu Dhabi. Anak yang lahir di sini tidak mendapat benefits apa-apa dari pemerintah. Tapi selama setahun pertama bisa mendapatkan vaksin gratis di rumah sakit tertentu. Dan di sini tidak bisa dual citizenship, terhitungnya tetap sebagai Warga Negara Indonesia, meskipun lahir di Abu Dhabi atau yang sudah puluhan tahun tinggal di sini pun tidak bisa jadi warga negara sini. Di sini mungkin sekitar 70% penduduknya adalah pendatang, penduduk lokalnya sedikit.
At Sheikh Zayed Mosque
At Sheikh Zayed Mosque
Yang paling disukai dari tinggal di Abu Dhabi itu, salah satunya gak ada macet, hihi. Terus orang Indonesia di sini lumayan banyak, jadi enggak terlalu merasa kesepian. Kotanya juga enak, di Abu Dhabi ini termasuk (Alhamdulilah) aman, jadi aku kalo bawa anak-anak jalan ke mana-mana itu nyaman.
Piknik menunggu kembang api di peringatan 43rd Anniversary UAE..!
Waktu tinggal di Doha, aku ikut perkumpulan ibu-ibu yang suka nari (kebetulan memang baru dirintis), lumayan banyak peminatnya, bahkan yang belum bisa nari pun bisa ikut nari. Ada juga grup angklung. Karena aku dulu pas kecil suka nari Bali, jadinya aku ikut nari deh, lumayan bisa merasakan manggung di Qatar Foundation. Kalau di Qatar, kita biasanya latihan di KBRI, atau di rumah teman. Sekarang di Abu Dhabi, ternyata tidak ada sanggar tari, tapi waktu itu aku diminta untuk ngajar tari pendet untuk anak-anak yang mau pentas acara indonesia festival di KBRI, lumayan mengobati rasa kangen menari..hehe.
Grup tari dan angklung di Qatar (Image: Pajar R. Achmad)
Yang tidak disukai di sini…mm apa ya, mungkin kalau bawa mobil di sini harus ekstra hati-hati karena orang-orang di sini kalau nyetir pada ngebut banget…! Dan kemana-mana harus pake mobil (di sini harga mobil relatif lebih murah dibanding di Indonesia), kendaraan umumnya gak kids friendly. Mungkin karena aku tinggal agak jauh dari kota, sekitar 20 menit dari pusat kota jadi susah. Paling pakai taksi, tapi kalau yang tinggal di pusat kota, bisa pake bus (tidak ada MRT di sini).
Yas Marina Circuit (Image: Abduzeedo.com)
Mengurus SIM Nah, kalau mau nyetir di sini, kita harus punya SIM UAE, gak bisa pake SIM Indonesia. Karena aku dulu pas tinggal di Qatar gak nyetir dan cuma punya SIM Indonesia, jadinya harus ikut teori course,teori test dan road test, kalau udah punya SIM Qatar bisa langsung road test aja. SIM Indonesia pun dilihat sama mereka, kalo baru buat SIM Indonesia (maksudnya baru nyetir setahun di Indo misalnya), harus ikut proses yang lebih panjaaang lagi…bener-bener panjang…!
Sistem pembuatan SIM di sini: aku harus ikut teori course selama 8 jam, terus test teori…Alhamdulilah langsung lulus. Setelah itu daftar untuk road test (biasanya sebulan setelah teori test). Deg-degan banget pas road test, karena kata orang-orang di sini susah banget untuk bisa langsung lulus road test…..nasib-nasiban juga sih sebenernya. Sebelum road test, aku belajar nyetir sekitar 2 kali untuk membiasakan stir kiri (kebalik sama di Indo). Pas Hari H road test, aku udah berdoa aja pasrah dan dikasih tips and trik sama temen-temen di sini. Alhamdulilah banget langsung lulus..! Soalnya banyak juga yang udah jago nyetirnya tapi malah gak lulus, gak jelas juga kenapa gak lulus. Karena kalo gak lulus, kita harus melakukan course lagi, prosesnya panjang dan lumayan mahal. Untuk proses dasar aja seperti yang aku ambil bisa menghabisakan 1200 Dirham (sekitar 3.6 jt IDR) ,mahal yah 😦 Begitulah proses di sini, gak bisa bayar-bayar seenaknya, ada peraturannya.
Tips kalo mau road test : berdoa, tetep tenang, pas start mobil, langsung di gas aja sampe kecepatan 80 km/jam..! Karena di sini mobil tuh cepet semua, kalo terlalu lambat malah gagal di testnya (tapi tetep harus hati-hati ya), liat spion jangan lupa. Ketika road test, akan ada ada 2 polisi yg ngetest: duduk di depan dan di samping belakang, dan test nya cepet banget, kadang cuma 5 menit udah disuruh stop.
Abu Dhabi at night (Image: Pictures Depot)
 Tempat belanja groceries: biasanya kami ke supermarket seperti LULU atau Carefour ada juga Abu Dhabi COOP, di situ lengkap, semua ada, tapi kalo mau cari kemiri, terasi ato teh botol..hehe..bisa ke minimarket indonesia tapi jarang juga sih ke situ, paling biasanya borong bumbu-bumbu banyak pas pulang ke Indonesia, lumayan buat stok di Abu Dhabi, hehe. Lalu ada minimarket disini namanya South East Asia Trading, cuma 1 di sini, tapi sekarang lagi tutup sementara,huhu. Di sini kalau mau buka toko harus ada standard dari pemerintah UAE, kalo enggak…langsung ditutup tokonya. Bagus sih, menurut aku, karena berarti semua toko di sini harus memenuhi standard seperti kesehatan, kebersihan, kualitas makanan,dll.
Kalau kangen makanan Indonesia kita bisa ke resto Bandung dan Sari Rasa. Kayaknya aku sekeluarga hampir tiap minggu ke sana..hehe. Apa aja ada di situ; dari bakso, batagor, makanan padang, martabak manis, ketoprak (itu yg biasa kita pesen), dll.
Bandung Resto (image: mealadvisors.com)
Untuk tempat jalan-jalan: Di sini lebih banyak mall dibandingkan museum atau science center, di mana-mana mall, bahaya juga buat ‘kantong’,hehe. Biasanya kalo weekend kita sekeluarga ke park atau ke Corniche, berenang di pinggir pantai gitu atau barbeque di park bareng temen-temen, tapi itu bisanya kalau musim dingin aja. Kalau pas summer, terlalu panas buat main di luar. Di sini ada museum tapi sepiii banget dan gak ada yg dateng, science center juga gak ada, paling kalo winter baru banyak acara kaya science for kids,dll. Ohya, kalau mau kumpul dengan Ibu-ibu lain dan anak-anak bisa bersosialisasi, bisa lihat di Abu Dhabi Mums untuk kegiatan (bisa indoor dan outdoor) dan bisa jadi volunteer juga. Untuk mall bisa ke Yas Mall atau Marina Mall Abu Dhabi – itu paling lengkap, tapi kalau mau lebih lengkap lagi tinggal ke Dubai 2 jam saja, lengkap banget deh disana..hehehe.
Abu Dhabi Corniche (image: crictours.com)
Ferrari Theme Park Abu Dhabi – The Largest Indoor Theme Park in the World – http://www.ferrariworldabudhabi.com

Tentang musim: di sini ada 2 musim: musim panaasss banget (kadang sampai 47 derajat Celsius May-Okt ), dan dingin (paling rendah sampai 13 derajat Celsius pas malem November – April). Kalau pas musim panas, kita bener-bener gak bisa ke mana-mana selain ke mall, dan biasanya kalo pergantian musim gitu, anak-anak pasti sakit; demam, batuk atau pilek, jadi kita harus sedia obat-obatan dan vitamin. Karena di sini panas kering (gak lembab kaya di Indonesia), kulit harus sering-sering pake lotion (yang biasa juga gak masalah, gak ada perawatan khusus), dan yang pasti banyaaaak minum air putih, itu harus banget. Kalau pas musim dingin, lumayan enak karena anak2 bisa main ke park atau ke pantai, tapi kalau udah sore anginnya dingin banget sampe harus pake jaket tebal. Aku lebih suka musim dingin karena banyak sekali kegiatan outdoor disini, seperti food festival, science festival, cruise festival, konser musik, mancing,dl. Tapi kalau musim panas bener-bener gak ada kegiatan, jadi semua orang ke mall.

Tentang penduduk lokal: Orang Abu Dhabi (biasa kita panggil orang ‘Emirati’) ramah-ramah, walau ada juga sih yg enggak. Tapi kebanyakan dari mereka ramah terhadap pendatang kok, mereka bisa mengenali orang Indonesia karena hampir 80 persen ART mereka orang indonesia..hihi. Di sini banyak sekali TKW dari Indonesia dan rata-rata yang menggunakan jasa tersebut orang Emirati 😀
Asisten Rumah Tangga: setahun pertama tinggal di sini, aku gak pake asisten, segala sesuatu diurus sendiri, tapi karena mau lahiran anak ke-2 (waktu itu), aku cari pembantu untuk ngurusin rumah tangga (anak full aku yg pegang). Tapi karena cari ART orang Indonesia mahal dan susah (ambil dari agen aja bisa sampai 11 ribu Dirham = IDR 33 juta), akhirnya aku pake pembantu dari Srilanka, lumayan cuma harus bayar visa kerja aja selama 1 tahun 7 ribu Dirham (mahal jga sih, huhu). Di sini cari pembantu itu bener-bener mahal dan ada peraturan tenaga kerja, jadi gak bisa kita gaji seenaknya, ada standarnya sendiri.
Untuk sekolah anak di sini ada 2: British school atau American school. Bahasa yang digunakan di sini adalah Bahasa Inggris, jadi gak usah khawatir kalau gak bisa bahasa Arab. Karena semua di sini komunikasi memakai Bahasa Inggris. Rafi anakku yg pertama sekolah di Stepping Stone Nursery, British nursery gitu karena rencananya pas umur 4 tahun mau disekolahin ke British School di Abu Dhabi (mudah2an masuk..amin 🙂 ).
Tips untuk yang mau hijrah ke UAE: Mungkin cara berpakaian, di sini diharuskan berpakaian sopan, meskipun tidak berhijab, kalau bisa jangan pakai pakaian yg seksi atau rok mini gitu, bahkan kalau kita masuk mall, ada tulisannya harus berpakaian sopan. Pertama kali pindah kesini, Alhamdulilah gak ada culture shock (mungkin karena hampir sama dengan di Doha, Qatar), cuma yaa kalo mau belanja jangan diconvert ke Rupiah, di sini semua serba mahal..lumayan shock juga sih awalnya, hehe. Biaya hidup agak mahal. Tapi segala urusan dari buat visa atau cari apartemen di sini mudah kok, semua peraturan jelas dan ada agennya, jadi lebih mudah.

57 thoughts on “Merantau di Abu Dhabi

  1. Halo Mbak Gita, salam kenal ya.. saya baca blognya lewat chicha (Puti ceniza) di FB. saya tinggal di Dubai sudah lbh dr 4 th. mudah2an suatu saat bisa silaturrahmi 🙂

    Like

    1. Hi Mba Dini, salam kenal jga….panggil aku Fini aja, wah…boleh2..kpn2 klo kita ke dubai, bisa bertemu insha Allah, ato main ke abu dhabi mba..hehe..

      Like

      1. aslm. halo mba gita salam kenal ya , saya yahya mba, saya orang indo juga mba, saya kerja di abu dhabi , saya baru saja di sini mba sekita 3 bualn mba, saya mau tnya mba, saya kan sudah menikah mba, saya pengen bawa istri saya ke abu dhabi, kirra2 gmna ya prosesnya ribet apa tidak ya mba ?
        terimkasih mba mohon bantuannya

        Like

      2. Assalamualikum mat pagi bisa bantu Kami,atau kerja sama dg Kami di bisnis sepatu olah raga Dan Kami ada Di Saudi Arabia

        Like

    2. Assalamualaikum.. mba dini n mba fini salam kenal.. Saya diana masih di Indonesia. Mau kerja di dubai or Abu dhabi gimana caranya? Saya dpt dari twitter cuma hrs urus MOH License, RS Oriana dubai.Oh ya kira2 tau kerja di RS sana gaji nya berapa? Saya radiologi teknisi/Radiografer. Please info ya mba2 yg cantik.. 🙂 Apakah benar dubai lagi krisis ? Sedangkan di Abu dhabi tidak krisis ?
      Makasih yaa .. info nya..

      Regards
      Diana

      Like

      1. Walaikumsalam Diana, biasanya kalau mau kerja disni,tinggal contact company nya dan biasanya company yang akan menjelaskan secara detail apa yang harus diurus. Maaf…saya gk tau klo range salary untuk Radiografer. Kalau krisis,kayaknya dimana2 kena mba,dubai atau abu dhabi sama saja. 🙂

        Like

    3. Salam kenal yma dari aku noura..di jakarta.duhh saya seneng melihat pengalaman mba di abu dhabi ..mba saya mau tanya saya baru mau mencari kerja di abu dabi klo bsa di sesuaikan dgn kemampuan saya di bidang spa bagaimana ya ba caranya agar saya bsa mendapatkan tempat atw pt yg bisa mengirim saya ke koneksi disana terima kasih

      Like

    4. Halo mbak Dini, salam kenal. Saya debby mau menanyakan untuk tinggal di Dubai sewa tempat tinggal untuk keluarga kecil (anak 1) kisaran brp ya mbak?suami saya rencana akan bekerja di Dubai tp masih minim info. Kalau boleh minta email mbak Dini mau meminta info mengenai Dubai. Terimakasih

      Like

    1. Mba Vierly…ini blog temen aku, hayuk mba…mungkin mau sharing soal apa gtu mba…silahkan loh, hehe..namanya Chica nih mba yg punya blog..lumayan jdi tau informasi..sharing2 gtu mba..hihi..

      Like

  2. Salam kenal mba fini,namaku nike seneng bgt bacanya….inspiring bgt buat orang kaya aq yg lg persiapan pindah ke abudhabi n pengalaman pertama aq juga nih mba untk hijrah ke negeri orang jd aq masih berasa takut n di dalam hati jg bertanya2 “bisa ga yah”….karena aq blum lancar bahasa inggris mba,boleh minta kontaknya mba fini ga ya krn klo mba fini berkenan aq boleh tanya2 ga ya:)

    Like

    1. Hai Mba Fini, salam kenal saya Indah. Berencana pindah ke Abu Dhabi tahun depan bln Feb/Mar. Saya tidak kenal siapa2 disana. Klo mba Fini gk keberatan aku minta emailnya, mungkin kita bisa bertemu untuk ngobrol2 dsana. Terima kasih.

      Hai Nike. Salam kenal juga ya. Aku lihat tulisanmu dan tertarik juga untuk bertemu kamu. Mdh2 an kamu msh dsana. Bisa minta emailnya juga? Terima kasih.

      Like

  3. Salam kenal bu fini. saya arizal dari malang, terima kasih bu sudah membuat tulisan yang sangat bagus dan telah membuat saya terinspirasi untuk pergi ke dubai, sebenarnya saya dari dulu sudah ingin mencari nafkah di dubai apalagi setelah membaca tulisan ibu saya jadi sangat benar-benar yakin ingin pergi ke dubai dan saat ini saya masih kuliah lulusan tahun ini dengan jurusan teknik listrik. karena keadaan orang tua dan adik-adik saya masih sekolah semua, saya bertekad ingin pergi kedubai dengan mencari informasi2 lowongan pekerjaan dari internet. saat saya mencari lowongan ternyata tidak sengaja meihat tulisan ibu yang sangat membuat saya terinspirasi bekerja di dubai.
    tetapi saya masih belum bisa menemukan lowongan pekerjan yang sesuai dan sepertinya sangat sulit sekali, mungkin dengan ibu yang masih tinggal di dubai dan mempunyai pengalaman yang sangat banyak tentang kehidupan di dubai, jika ada informasi lowongan pekerjaan apapun, baik dari perusahaannya langsung ataupun dari teman ibu yang tinggal disana. saya mohon sekali untuk diberi tahu ya?
    dengan alamat email saya arizaleko@gmail.com

    Terima Kasih

    Like

    1. Oh iya mohon maaf kalau merepotkan para ibu ataupun adminnya, mungkin memang sangat sulit untuk mengawali sesuatu yang akan kita tuju, tetapi saya yakin pasti akan ada jalan untuk meraih suatu tujuan tersebut, mungkin karena adanya blog ini yang didominasi oleh orang-orang berpengalaman diluar negeri khususnya di dubai saya bisa mengetahui lowongan pekerjaan di dubai dari bantuan ibu-ibu sekalian baik dari koran, teman, perusahaan dll dan semoga saya bisa pergi kedubai untuk bekerja membantu orang tua, membiayai adik-adik saya yang masih sekolah semua…

      Terima Kasih

      Like

      1. salam kenal juga b.fini.
        sebelumnya mohon maaf bu telah mengganggu waktu ibu. saya menanggapi komentar ibu diatas tentang info loker didubai.
        apabila ada info loker mohon bantuannya agar diinfokan ya, ke email saya arizaleko@gmail.com.
        karena sudah banyak pengalaman ibu disana (dubai) mungkin bisa memberi jalan saya untuk bisa bekerja didubai.
        dan alhamdulillah juga saat ini masa study saya sudah selesai bu.

        terima kasih

        Like

  4. Salam kenal mba Fini,
    Saya baru 4 hari di abu dhabi, rencananya nanti mau bawa keluarga kesini. Karena istri baru pertama kali tinggal di luar negri, mungkin mba Fini bisa kasih info di area mana yg banyak orang Indonesia tinggal jadi bisa tetanggaan sama orang Indonesia.
    Terimakasih informasinya.
    wassalam.

    Like

    1. Salam Eko,
      area yang banyak orang indonesianya biasanya di daerah khalidya dan corniche,disitu banyak orang indonesia yang tinggal disana.

      Like

  5. Salam kenal mba fini..
    Suami sy dpt kerja di abu dhabi..mgkn sept udh ksana, tp ada keraguan takut penipuan mba..sy ingin cek perusahaan n travel yg katany kerjasama dgn perusahaan itu utk urusin visa mba..boleh minta info ga dr mba? Makasih

    Like

  6. salam kenal mba fini…
    saya ingin kerja di sana, kiranya mba bisa ngasih rekomendasi pekerjaan untuk saya?
    saya sebagai fresh graduate asli orang Garut Jawa Barat, dan profesi sebelumnya saya seorang penyiar radio.
    makasih mba…
    🙂

    Like

  7. ass..
    terimakasih mba gita trifini buat infonya sangat bermanfaat. sebelumnya maaf mengganggu waktu dn aktifitasnya. langsung aja mba ya biar g ngetik pnjang2. bulan febuary lalu saya mnyelesaikan study S1 di bandung. karna saya lahir d jeddah dn tinggal 15 taun dn ortu kerja d jeddah. kmudian sy kmbali k jeddah utk mncari kerja. sudah hampir setahun blm ada nasib dapet kerja. setelah mencari cari info utk kerja ternyata susah blm dpet jg. karena visa yg saya pegang bukan visa kerja tpi visa ziarah. peraturan utk bekerja dsini syaratnya harus visa kerja, igamah (ktp), harus melamar ke perusahaan atau kantoran. klo di abu dhabi saya yakin masih bnyak lowongan. tpi mba gita tau persyaratannya gmana? dn tmpt tinggal utk perantau perorang gmana mba?
    sekali lg terimakasih dn mohon bantuannya mba
    salam silaturahim 🙂

    Like

    1. Walaikumsalam Baha,
      kalau disni kita harus daftar dulu ke company yang buka lowongan pekerjaan,jika sudah diterima maka company akan mengurus visa kita,dll…ada juga temen yang mencoba dengan visa turis selama sebulan sambil mencari pekerjaan,jika tidak dapat,maka dia pulang.http://www.visaprocess.ae/details.php?page=tourist_visa ,link untuk membuat turis visa. Biasanya orang2 indonesia tinggal di daerah khalidya dan corniche. Mudah2an bisa membantu

      Like

  8. Salam kenal mba fini, saya geni. Suami saya baru pindah ke abudhabi, pgn nyusul sih tp masih takut karna anak ku masih kecil bgt 6bln. Mohon bantuan dong mba kawasan tmpt tinggal yg rame org indonesianya dimana, dan gambaran harga tmpt tinggal disana berapa? Makasi ya mba 😊

    Like

    1. Halo Geni,

      tempat tinggal yang banyak orang indonesia biasanya di khalidya,corniche sama al reem. Harga tempat tinggal tergantung lokasi mba,rata2 kalau 1 kamar 100ribuan dirham /thn,2 kamar 140 ribuan dirham/thn,3 kamar bisa diata 160ribuan dirham/thn.

      Like

  9. Assalamualaikum. Wr. Wb
    Mau nanya teh ada loker (lowongan kerja) nggak di sana.. Saya umur 21.. Masih lajang. . Ingin cari kerja di sana.. Klo ada tolong inbox ke tweet yah teh.. Wasalam.
    @lugis_pd

    Like

  10. Halo mba Fini, salam kenal… saya Monalisa :). Saya sekarang tinggal di Fujairah bersama suami, baru menyusul bulan Agustus kemaren. Visa family dan Emirates ID baru jadi udah mau pindah ke Abu Dhabi. Company suami yg baru ini tidak mensponsori utk family. Pertanyaanya krn kepindahan masih di UAE juga, apakah untuk pengurusan visa family sama spt mengurus yang baru juga ya mba? artinya mesti keluar UAE lagi ya? sdh mencoba browsing tp masih minim info, mohon infonya mba dan teman2 disini barangkali ada saran/masukan. Terimakasih ya mba sblmnya 🙂

    Like

  11. Assalamu alaikum Mbak, saya mulai kerja di Dubai december ini, ada perkumpulan orang Indonesia gak disana? truss apa ada contact yang bisa di hubungi untuk warga baru? di tunggu ya infonya. thanks

    Like

  12. Assalamualaikum mbak.. Mbak posisi tinggal dimana di AbuDhabi nya..? Saya sdh sebulan disini ikut suami. Saya tinggal di Madinat Zayed. Mvak tinggal dimana

    Like

  13. Ass Mb Fini..
    Saya mau tanya kan ada info lowongan pekerjaan di Abu Dhabi..
    Company nya kalo ga salah dari pihak Levis.
    Retail ya.
    Nah saya mau nanya itu kan gajinya minimal 8.5 juta rupiah..
    Dan untuk tempat tinggal dan makan sudah disediakan perusahaan.
    Apakah gaji 8.5 juta itu di abu dhabi tergolong kecil apa lumayn ya mbak.
    Soalnya saya baca dari blog mbak.dsana mahal mahal..
    Mohon infonya ya mbak
    Saya Antonio di Malang
    Terimakasih

    Like

  14. Selamat sore Mba Fini, Saya rencana dengan keluarga tgl 11 feb ini akan ke Abu dhabi , kami menggunakan QATAR airways.. Namun saya masih bingung harus Aply visa Abu dhabi lewat apa ya mba? krna kalau lewat qatar kita harus beli hotel dengan qatar juga kan .. nanti mahal biayanya.. Yang saya mau tanyakan apakah bisa lewat uea ? Dan berapa lama prosesnya ya mba? untuk visa saya dan keluarga sudah ada visa london, eropa dan Arab saudi..
    mohon pencerahannya terimakah

    Like

  15. salam puan fini,

    sy dari malaysia dan mendapat tawaran kerja di sana..boleh saya dapatkan contact nutmber puan fini supaya sy dpt brhbgn dan brtny rgarding on preparation utk ke sana

    Like

  16. Apakah benar biaya hidup dsana lbh mahal dari indo? Saya lg bingung bgt ikut suami ke abudabi atau stay d indo.. soalny jujur ga enak bgttt pisah .. katanya disana sewa apartmn aj bisa 6jt sbulan?bener ga mba?mohon pencerahannya

    Like

  17. Halo mba saya berniat pindah ke Abu dabhi karena sy akan menikah dengan orang Arab yg memiliki residence visa di Abu dabhi dia bukan emirati .tetapi sy ada problem dengan Isu isu yg tidak baik tentang negara kita dari orang orang dan pemerintahan disana. Apa benar mba kita disana dapat image jelek? Dan apa sulit bagi kita untuk mendapatkan residence visa uae skrg ini?Ini problem banget untuk calon keluarga sy disana .mohon infonya

    Like

  18. assalamualaikum mba ,
    saya itmam nasyit, saya baru dapet beasiswa s1 50% di university of wolongon, tapi saya bingung untuk memutuskan brngkt kesana dikarnakan finansial, kira” biaya hidup disana brp ya ? dan apakah bisa part time ?

    Like

  19. Assalamualaikum.. mba Gita apakabar? Terimakasih sudah share tentang Abudabi… saya sangat tertarik ingin kerja di Abudabi, saya saat ini sedang membiayai kuliah anak sy yg ke 1, & pesantern anak ke 2 . Sebelum nya sy bekerja sebagai marketing property dan jg beaauty specialist dari beberapa perusahaan, tap saya ingin tekuni pekerjaan beautician, kira kira ada engga yah kesempatan kerja untuk beautician di sini.. mohon informasi nya ya mba Gita.. Terimakasih…

    Like

  20. assalamualaikum, mba gita boleh minta emailnya? aku mau nanya banyak cuman malu kalo di forum gini, boleh gak mba? oiya by the way aku juga mahasiswi geofisika.. mau banyak nanya sama former geophysicist kayak mba gita hehe

    Like

  21. assalamualaikum mba,, saya mau bekerja di abu dhabi kira2 berapa budget perbulan di sana .. apakah sewa kamar mahal ya ?? kayak tempat kost di sana banyak gak ya mba ??

    Like

  22. Tkasih, info banyak membantu. Saya dapat tawaran pekerjaan di sana. Saya dari Malaysia.
    Good sharing. Assalamualaikum.

    Like

  23. Hallo mbak.. baru baca blog nya. Saya tinggal di Dubai.. ini memang agak beda apa gimana ya kulture nya sama di abu dhabi? Krna disini cara berpakaian orang bebas banget. Malah ad yang hanya pakai tanktop dan hotpant.

    Terus soal gak bisa jadi resident itu gimana mbak? Soalnya status visa saya residence. Dan untuk 3tahun.

    Pengen tau lebih aja. Biar bisa share informasi juga kalo ada yang nanya. 🙏😁

    Like

  24. Salam kenal Mba Fini..
    Aku minta advise nya dong, atau temen-temen yang lain yang bisa bantu jawab juga. Jadi aku dapet email tawaran pekerjaan (tidak ingat persis aku lamar nya di platform mana, mgkin joo*le). Cuma sempat berbalas emai2 kali, untuk konfirmasi aja CV ku isinya real. Lalu diterima. Diarahkan untuk minta Affidafit of Guarantee ke legal service mayara. Mayara nya minta bayaran $1450. Is this legit? Karena offering dan perks nya benar2 bagus. Mohon sarannya. Thank you

    Like

  25. Insya Allah kalau jadi tinggal di abu Dhabi saya akan mencari warga Indonesia yg tinggal di abu Dhabi buat ikut ikut atau bikin komunitas di sini

    Like

  26. Wah, sangat menginspirasi tulisannya. Detail dan asyik.
    Banyak yang didapat dari negeri perantauan. Jangan sampai kisah-kisah itu berlalu begitu saja.
    Saya beri ide agar tulisan Anda dicetak dalam bentuk fisik. Bisa untuk hadiah atau bingkisan.

    Singgah di website saya, http://www.mediapamungkas.com

    Like

Leave a comment